SURABAYATODAY.ID, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Asrama Pulau Mandangin di SMA Negeri Taruna Nala, Kota Malang, Rabu (10/1) sore. Peresmian ini ditandai penandatanganan prasasti serta penekanan tombol sirine dan pengguntingan untaian melati oleh Khofifah didampingi Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, Danlanal Malang Kolonel Laut (KH/W) Rinanda Sintasari dan Kepala Sekolah SMAN Taruna Nala Husnul Chotimah.
Khofifah berharap asrama tersebut akan menjadi tempat sosialisasi dan diseminasi nilai-nilai ke-Indonesiaan. Yang mana asrama ini akan menjadi wadah untuk membangun mutual understanding, mutual trust dan mutual respect dari banyaknya keragaman baik suku, agama dan budaya dari siswa SMAN Taruna Nala.
“Asrama ini keberadaannya sangat penting dan mendasar. Bahwa asrama ini bukan hanya sebagai tempat istirahat saja, melainkan menjadi tempat sosialisasi dan diseminasi nilai-nilai ke-Indonesiaan,” terangnya.
“Anak-anakku sekalian, di asrama inilah, kalian akan membangun mutual trust, mutual understanding dan mutual respect antar sesama siswa. Perbedaan suku, agama, bahasa, hingga karakter ini akan terbangun kesepahaman satu dengan yang lain,” imbuhnya.


Menurutnya, sikap saling memahami dan menghormati satu dengan yang lain ini akan menjadi modal besar dalam mempererat rasa persaudaraan dan persatuan. Termasuk ketika di asrama para siswa saling mendengar cerita satu sama lain, hal ini akan membentuk rasa saling menghormati.
“Ini adalah modal besar bagi seorang pemimpin baik hari ini dan yang akan datang. Pemimpin tidak boleh ego, pemimpin tidak boleh mengambil keputusan atas dasar like dan dislike. Tapi pemimpin membutuhkan mutual trust dan mutual respect,” katanya.
Tidak hanya itu, dengan fasilitas yang lebih mumpuni, Khofifah berharap asrama ini akan menjadi wadah dalam membentuk kesepahaman di manapun nantinya penempatan dan profesi yang dilakukan oleh para siswa.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa penggemblengan kebangsaan dan kemandirian menjadi penting bagi para siswa di seluruh SMA Taruna yang ada di Jawa Timur. “Jadi mereka tidak hanya dapat penggemblengan intelektual. Selama tiga tahun digembleng ini harapannya akan ada generasi yang siap memimpin Indonesia pada sektor apapun dengan semangat nasionalisme yang kuat,” ucapnya. (St02)





