SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Capaian Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Surabaya masih di angka 188 ribu orang. Jumlah ini sangat minim dibandingkan dengan jumlah warga yang sudah ber-KTP.
Kepala Dispendukcapil Surabaya, Eddy Christijanto menyebutkan untuk mengejar target aktivasi IKD, pihaknya menggandeng kepolisian dan perusahaan BUMN yang ada di Surabaya. Juga menjajaki kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di Kota Pahlawan dalam melakukan aktivasi IKD.
“Termasuk perusahaan yang memiliki jumlah karyawan banyak. Itu kita minta untuk masuk ke sana melakukan aktivasi IKD,” jelas dia.
Tetapi, kata dia, hal yang lebih penting lagi adalah Kemendagri juga diharapkan bisa melakukan kerjasama dengan bank-bank konvensional. Sebab, selama ini pihaknya menemui kendala karena bank konvensional berkantor pusat di Jakarta.
“Mereka (bank konvensional) kami tawari, mereka bilang menunggu pusat. Maksudnya biar ada kerjasama (Kemendagri) dengan (bank) pusat, sehingga nanti seluruh Indonesia persyaratannya bisa mentransformasikan dari KTP fisik ke digital,” harapnya.
Eddy menambahkan pihaknya juga berencana menjalin kerjasama dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan minat warga agar melakukan aktivitas IKD.
“Bagaimana terkait pengurusan STNK dan sebagainya tidak menggunakan KTP elektronik, tapi KTP digital, kita ajak mereka kerjasama. Jadi upaya-upaya kita seperti itu, termasuk dengan BPJS dan Imigrasi,” pungkasnya. (ST01)





