SURABAYATODAY.ID, SUMENEP – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan penanaman 22.500 bibit mangrove dalam gelaran Festival Mangrove Ke-VI yang digelar Pemprov Jatim di Kabupaten Sumenep, Selasa (26/12).
Dari total mangrove sebanyak 22.500 bibit tersebut, sebanyak 2500 bibit Mangrove penanamannya dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah di Taman Merdeka Kalianget, Kab. Sumenep. Sedangkan, 20.000 bibit penanamannya tersebar di 40 Desa Pesisir di Kabupaten Sumenep termasuk di kepulauan yang merupakan satu rangkaian dalam kegiatan Festival Mangrove kali ini.
Sebagai informasi, Sumenep dipilih pada gelaran Festival Mangrove Jawa Timur ke-VI karena 45% kawasan eksisting mangrove Jawa Timur berada di Sumenep. Sehingga, daerah ini menyimpan potensi manfaat tinggi bagi masyarakat khususnya di kepulauan.
Usai menanam Mangrove, Gubernur Khofifah didampingi Wakil Bupati Sumenep, Sekdaprov Jatim, dan Kepala Dishut Jatim juga melakukan penanaman secara simbolis Pohon cemara udang sejumlah 400 batang. Sekaligus melakukan pelepasliaran burung air Pecuk Padi Hitam sejumlah 4 ekor serta burung tekukur 100 ekor.
Khofifah mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk sedekah oksigen untuk menjaga keseimbangan alam. Untuk itu, pihaknya meminta usai penanaman, tanaman ini juga harus dirawat dan dipelihara sebaik mungkin agar bisa dirasakan manfaatnya.
“Artinya, menanam itu tidak pakai menunggu hari tertentu. Setiap hari kalau bisa menanam, menanam lah. Karena jadi bagian sedekah oksigen. Tapi ini hanya akan menjadi sedekah oksigen kalau setelah ditanam juga dipelihara. Sebab kalau setelah ditanam tidak dipelihara, ya nggak jadi apa-apa,” terangnya.
“Berdasarkan data Dishut Jatim sejak tahun 2020, hingga saat ini telah dilaksanakan penanaman mangrove di pesisir Jatim melalui dana APBD, APBN, dan dukungan para pihak lainnya seluas 2.015,08 hektar atau sejumlah 7.108.447 batang bibit mangrove. Termasuk kegiatan penanaman kita pada Festival Mangrove ke-VI ini,” lanjutnya.
Khofifah menambahkan, kegiatan ini juga merupakan serangkaian penanamanan _Multipurpose Tree Species_ (MPTS) di berbagai daerah. Diantaranya yaitu, penanamanan cemara gunung pada ketinggian 1500 Mdpl di Cangar pada 24 Desember 2023, dan juga penanamanan bibit mangrove di Kraksaan, Probolinggo pada Natal lalu.
“Ekosistem alam, ini memang perlu dikelola untuk dijaga keseimbangannya. Terlebih, dengan merawat alam maka manusia akan lebih terlindung dari potensi bencana,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, selain melakukan upaya penanamanan bibit mangrove yang masif, dirinya juga mengusahakan penghijauan kembali padang savana Bromo yang sempat terbakar awal September 2023 lalu.
“Kita juga sedang mengusahakan untuk dapat izin menggunakan pesawat dari KSAU untuk mengembalikan ekosistem. Terutama di Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Anjasmoro yang kemarin terdampak karhutla 4.000 hektar lebih melalui aeroseeding,” katanya. (ST02)





