SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoroe menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) dan Explore Hortikultura. Kegiatan dengan tema ‘Membangun Optimisme dalam Ketidakpastian Harga Hortikultura di Tingkat Petani’ dilaksanakan di partnership room gedung Pemkab Bojonegoro, Rabu (13/12).
Kepala DKPP Kabupaten Bojonegoro Helmy Elisabeth menjelaskan selama ini komoditas pertanian tidak hanya dihadapkan kebutuhan sarana prasana atau kemampuan menghasilkan. Tetapi juga dihadapkan pasca panen dan pemasaran.
“Petani kita sering terbentur kesempatan dan peluang untuk mendapatkan posisi tawar yang baik ketika berkecimpung di dunia pertanian. Untuk itu kegiatan ini dapat membuka kesempatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, para petani perlu memikirkan agar produksi tetap terjaga serta masyarakat bisa mengakses komoditas pertanian yang terjangkau.
Pada FGD ini, petani asal Kecamatan Kedewan, Rifa’i berkesempatan berbagi pengalaman persoalan eksportir ke Vietnam untuk tanaman hortikultura khususnya salak wedi dan tembakau. Ia menyatakan pihaknya membutuhkan dukungan pemerintah dalam kepengurusan dokumen.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah memberikan tanggapan. “Kisah ini dapat membangun optimisme di kalangan para petani khususnya tanaman hortikultura. Optimis bagian dari semangat. Pemerintah harus hadir dalam usaha ini karena jika satu bisa maka membuka peluang untuk lainnya. Jika ada peluang ada kesempatan pendapatan,” ujarnya.
Ia berharap komoditas unggulan tanaman hortikultura Bojonegoro dapat mem-branding kabupaten yang positif dan menjadi kekuatan kabupaten agar lebih dikenal hingga daerah lain. (ST10)





