SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sidak ke kawasan perkampungan di Dukuh Kupang, Kecamatan Sawahan yang viral akibat banjir, Jumat (8/12). Saat sidak, sudah banyak petugas Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) yang melakukan pengerukan saluran.
Eri Cahyadi mengatakan, banjir yang terjadi Kamis (7/12) malam di kawasan Dukuh Kupang tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi. Tetapi, ada rumah warga di kawasan ini yang letaknya berada di dalam cekungan dan bangunan menutupi saluran.
“Nah itu jalannya tinggi, itu langsung menjorok (menurun) begitu. Banyu Urip dan Dukuh Kupang kan banyak lokasi yang seperti itu,” katanya.
Eri Cahyadi mengungkapkan, sejak 1976 kawasan ini sering banjir. Karena itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui DSDABM saat ini sedang mencari formula untuk mengatasi.
Saat sidak, Eri Cahyadi geram, karena mayoritas rumah di kawasan ini bangunannya menutupi saluran. Ia menyesalkan mengapa saluran di kawasan ini bisa sampai dibangun teras rumah oleh warga.
Dikatakan, rumah warga yang menutupi saluran di sekitar Dukuh Kupang Gang Lebar itu, mau tidak mau harus dibongkar. “Ada saluran yang mengecil, itu karena apa? Karena ada (bangunan) rumah di tengah-tengah seperti itu, maka kita akan kembalikan lagi (fungsinya),” tegas dia.
Agar segera teratasi, Cak Eri ingin jajarannya di DSDABM, kecamatan, dan kelurahan menggelar koordinasi bersama RT, RW, serta warga untuk membahas soal ini. “Jadi jangan sampai demi kepentingan satu, dua orang, tapi mengorbankan semua rumah. Warga harus mau teras-terasnya yang menutupi itu dibongkar,” katanya. (ST01)





