SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini menghadiri peringatan ulang tahun Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) di Kaza City Mall Surabaya, Sabtu (11/11). Pada acara tersebut ia menerangkan bahwa lebih dari 7.800 penerima bantuan sosial (bansos) kini telah mandiri.
Bahkan, mereka juga sudah memutuskan untuk keluar atau berhenti menerima bansos. “7.800 itu campuran, ada disabilitas sampai TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang),” ungkap Tri Rismaharini.
Mantan wali kota Surabaya yang akrab disapa Risma ini menjelaskan, khusus disabilitas, pihaknya awalnya berpikiran mereka akan terus dibantu. Nyatanya, disabilitas ternyata bangkit. Mereka memiliki keinginan yang kuat untuk mandiri.
“Saya dulu berpikir kalau disabilitas harus kita bantu terus. Tapi ternyata dari bansos yang kami salurkan, mereka banyak yang bisa mandiri,” ungkapnya.
Diterangkannya, meski begitu Kementerian Sosial (Kemensos) tetap akan melakukan pendampingan. Jika mereka sudah mandiri dan keluar dari penerima bansos, intervensinya yang diubah.
Yakni, membantu mereka untuk meningkatkan kualitas dari usaha yang telah dibangun. “Mereka sekarang sudah keluar dari zona penerima bansos dan saat ini mereka sedang berusaha untuk bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Salah satunya ketika ia berdialog dengan mantan penerima bansos yang sudah memiliki usaha kafe. Saat itu Risma menanyakan berapa omzet per bulan dan dijawab Rp 30-32 juta. Namun laba bersih dari omzet tersebut adalah Rp 4 juta.
“Ini perlu kita cek lagi. Hitung-hitungan saya, mestinya laba bersihnya bisa Rp 10 juta ke atas. Nanti kita akan bantu cek,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Risma juga berdialog dengan beberapa pelaku usaha yang lain. Ia menegaskan kepada mereka yang sedang meniti usaha tidak perlu malu dengan kekurangan atau masa lalunya.
“Jangan malu ya karena Anda itu bukan pencuri ataupun koruptor,” kata Risma yang disambut tepuk tangan gemuruh para undangan yang hadir dalam peringatan Pena tersebut.
Risma pun mendorong agar para penerima bansos yang lain agar segera mengikuti jejak pelaku usaha yang sudah keluar dari penerima bansos. Ia yakin dengan kemauan dan kerja keras, mereka bakal bisa mandiri.
“Tidak ada kata tidak bisa. Semua pasti bisa,” ujarnya.
“Kami juga akan terus membuka pintu bagi para penerima bansos yang bertekad untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,” katanya kembali. (ST01)