SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya merencanakan pembangunan flyover atau underpass di bundaran Dolog. Pembangunan tersebut untuk mengurai kepadatan lalu lintas di sekitar Taman Pelangi.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Pemkot Surabaya Dwi Djajawardana mengatakan, pembangunan flyover atau underpass di Bundaran Dolog mulai dipersiapkan tahun 2024. Salah satunya adalah relokasi permukiman di kawasan Bundaran Dolog.
“Relokasi itu pasti karena nanti akan terdampak pembangunan,” terangnya.
Menurut Dwija, relokasi terhadap kampung tersebut, sebenarnya sudah lama direncanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), saat perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Apalagi, masyarakat setempat juga bersedia direlokasi.
“Memang masyarakat di sana minta relokasi, karena gangguan kebisingan dan lain-lain. Karena mereka berada di apit jalan sehingga tidak nyaman tinggal di situ,” jelasnya.
Dwija menambahkan, skema relokasi itu nantinya berupa pemberian ganti rugi. “Setelah itu terserah mereka mau tinggal di mana,” ujarnya.
Ia menjelaskan pembangunan flyover atau underpass Bundaran Dolog baru bisa dilakukan pasca relokasi oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya. Karena alokasi anggaran dari pusat melalui APBN bisa dikeluarkan ketika Pemkot Surabaya sudah menyiapkan lahannya.
“Karena alokasi dana yang cukup besar maka kita usulkan didanai oleh APBN. Anggaran Rp 200 miliar lebih. Bisa saja nanti share dengan APBD,” imbuhnya.
Dwija kembali menjelaskan nantinya pembangunan apakah flyover atau underpass, masih belum dipastikan. “DED sudah disiapkan. Kita masih mengkaji underpass atau flyover. Untuk memutuskan kita perlu koordinasi dengan pemerintah pusat,” pungkasnya. (ST01)





