SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur berhasil menyabet gelar Juara Umum Lomba Kompetisi Siswa (LKS) SMK Nasional XXXI. Membawa pulang 29 medali, Jatim akhirnya membawa pulang gelar juara umum.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara langsung menerima thropy juara umum itu dari Sesditjen Pendidikan Kemendikbud RI Suryadi saat penutupan LKS SMK Nasional yang digelar Dyandra Convention Center, Jumat (27/10).
Khofifah pun merinci, gelar Jatim memperoleh 16 medali emas, 3 perak, dan 10 perunggu. “Terima kasih atas ikhtiar seluruh pihak. Seluruh anak-anakku, para guru, pendamping, mentor , kepala sekolah, kedis Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan semuanya. Tropi juara umum ini untuk panjenengan semua,” katanya.
Ia pun memberi motivasi pada seluruh siswa agar prestasi ini menjadi pelecut semangat seluruh siswa SMK Jatim ke depannya untuk semakin mengembangkan potensi dan kreativitas. Bahkan ia juga meminta siswa SMK untuk semakin membangun koneksi dan integrasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Persiapan LKS ini dilakukan sangat komprehensif, peserta harus magang ke pabrik-pabrik ke perusahaan-perusahaan tertentu untuk bisa memastikan bahwa dirinya memang memiliki keunggulan dan siap mengikuti LKS,” imbuhnya.
Ditegaskan Khofifah, sejatinya seluruh peserta LKS SMK XXXI adalah juara. Ini karena, atas seluruh dedikasi, kontribusi, kerja keras, dan semangat yang sudah diberikan baik selama persiapan maupun selama pelaksanaan lomba.
“Anak-anak sekalian peserta LKS SMK pada dasarnya semua you are the champion, kalian semua adalah juara. Besok hari Sumpah Pemuda dan kalian sudah memberikan yang terbaik baik orang tua, sekolah, dan bangsa,” ungkapnya.
Khofifah menambahkan, bahwa para siswa yang terpilih menjadi juara satu akan menjadi duta LKS Nasional ke World Skill Competition (WSC) 2024 di Perancis. Para siswa terpilih juga akan diberikan pemggemblengan khusus lewat berbagai pelatihan sebagai pembekalan berkompetisi di WSC dan tentu akan dilakukan tes kualifikasi oleh Kemendikbud RI.
“Selanjutnya kami berharap bahwa sesuai dengan SOP Kemendikbud, para juara 1 ini akan menjadi kontingen negara untuk dikirimkan di WCS. Sehingga perlu untuk terus diberikan penguatan dari skillnya termasuk soft skill untuk mengikuti WCS 2024 yang akan dilaksanakan di Perancis,” tandasnya. (ST02)





