SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka East Java Halal Industry Fest (EJHIF) tahun 2023 di Dyandra Convex Surabaya, Selasa (24/10). Khofifah mendorong Jatim sebagai pusat pengembangan industri halal di Indonesia lewat berbagai upaya. Salah satunya, lewat penyelenggaraan
“Insyaallah kita terus meningkatkan kontribusi dari seluruh industri halal di Jawa Timur termasuk di dalamnya adalah industri kecil dan menengah,” katanya.
Khofifah menyampaikan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penerbitan 188.135 sertifikat halal bagi pelaku usaha di Jawa Timur sejak September 2021 hingga Oktober 2023. Ada pula fasilitasi sertifikasi halal melalui Program SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) BPJPH hingga 21 Oktober 2023 sebanyak 156.188 sertifikat yang terbit dari 241.261 pengajuan.
“Percepatan sertifikasi industri halal Jatim harus terus dilakukan di berbagai forum strategis agar sertifikasi halal bisa tercapai maksimal, efektif serta secepat mungkin,” katanya.
Saat ini, infrastruktur halal di Jatim terdapat 45 halal center, 45 lembaga pendamping proses produk halal, 12.898 petugas pendamping, 33 rumah potong hewan ruminansia dan 44 rumah ootong unggas dan 11 lembaga pemeriksa halal.
Menurutnya, sertifikasi ini sangat penting bagi pelaku usaha untuk masuk ke dalam industri halal. Mengingat potensi pasar halal global terus tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan produk halal di sektor makanan, fesyen, farmasi dan kosmetik, pariwisata, media dan rekreasi, serta keuangan syariah.
“Peluang pasar halal sangat besar, dan ini tidak hanya menarik negara muslim, tapi juga bagi negara di dunia.pada umumnya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Provinsi Jatim Iwan melaporkan, maksud dan tujuan kegiatan ini untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, untuk meningkatkan kualitas daya saing usaha dan nilai produk halal hingga meningkatkan produktivitas produk halal.
Demi mewujudkan Jatim sebagai pusat industri halal itulah, Iwan menjelaskan, bahwa terdapat program pengembangan industri halan. “Di antarannya Fasilitasi Sertifikasi Produk Halal, Optimalisasi One Pesantren One Product (OPOP) / Ekonomi Pesantren, East Java Halal Industry Festival dan Fasilitasi sertifikat halal bagi Rumah Potong Hewan (RPH),” ujarnya. (ST02)





