SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Puluhan warga memadati Balai Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Senin (9/10). Di tempat ini, digelar operasi pasar beras yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bojonegoro.
Operasi Pasar ini diharapkan bisa menjaga stabilitas harga beras agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Kepala Bidang Bina Usaha Perdagangan dan Usaha Mikro, Dinas Perdagangan Bojonegoro Muhayanah mengatakan operasi pasar beras ini Pemkab Bojonegoro menyediakan 2 ton beras atau 400 karung beras.
Untuk satu karung berisi 5 kilogram beras dengan harga per kilogram sebesar Rp 10.200. “Warga cukup membayar sebesar Rp 51.000 untuk mendapatkan 1 karung beras yang berisikan 5 kilogram beras,” ungkapnya.
Muhayanah berharap stabilisasi harga beras terjaga dengan baik sehingga masyarakat tidak perlu resah. “Semoga tetap terjaga dalam stabilisasi pangan dan harga pangan,” tambahnya.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro Sukaemi dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Selasa (3/10) lalu menyatakan bahwa operasi pasar digelar sebagai tindaklanjut instruksi Pj Bupati Bojonegoro dalam merespons kenaikan harga beras. Adapun wilayah pemantauan operasi pasar mencakup Kecamatan Kapas, Balen, Dander, Kalitidu, Bojonegoro Kota, Baureno, Kanor, Purwosari, Padangan, Bubulan, Gondang, Sumberrejo, dan Kepohbaru.
Sementara itu, salah seorang warga dari Kelurahan Sumbang, Tutik menyatakan senang dengan operasi pasar ini. Ia menyebutkan, harga yang lebih murah sangat membantu bagi masyarakat.
“Biasanya kalau membeli beras di pasar sekitar Rp 13.000 per kilogram, Tapi ini kami sudah dapat 5 kilogram beras dengan harga Rp 51.000,” katanya
Tutik menambahkan, kegiatan ini sangat meringankan masyarakat terutama saat kondisi harga beras yang semakin mahal. Ia berharap operasi pasar dapat dilakukan setiap minggu dan jumlah beras diperbanyak lagi sehingga meringankan masyarakat. (ST10)





