SURABAYATODAY.ID, MOJOKERTO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri puncak acara Mojo Batik Festival Tahun 2023 yang digelar di Alun-alun Mojokerto, Sabtu (7/10) malam.
Puncak Mojo Batik Festival 2023 ini berlangsung meriah dengan penampilan tari kolosal yang diikuti dengan fashion show beragam kreasi busana batik. Kreasi busana batik yang dipamerkan merupakan motif batik terbaru Kota Mojokerto hasil kurasi dan pendampingan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Motif batik dengan jenis kontemporer modern ini menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan. Mengusung tema langit, bumi, flora, dan fauna Kota Mojokerto, batik ini tampil elegan di atas catwalk.
Gubernur Khofifah mengatakan, Mojo Batik Festival 2023 tidak hanya sekedar pameran batik. Mojo Batik Festival 2023 diharapkan menjadi langkah awal untuk menggali lebih dalam filosofi kerajaan Majapahit yang melahirkan konsep Nusantara dan Bhinneka Tunggal Ika dengan membangun mutual understanding, mutual trust, dan mutual respect di nusantara.
“Mojo Batik Festival ini akan menjadi momentum kita untuk membangun mutual understanding. Bagaimana keberagaman ini harus dibangun dalam sebuah kesepahaman-kesepahaman. Dan apabila kita bisa membangun kesepahaman tersebut maka akan ada mutual trust antar masyarakat,” katanya.
Ketika mutual trust terbangun, maka antara satu dengan yang lain tidak mudah memberikan punishment atau hal-hal yang bisa menciderai persatuan dan persaudaraan bangsa ini.
“Maka dengan stratifikasi sosial seperti apapun, dengan stratifikasi ekonomi seperti apapun, meski ada perbedaan bahkan sedikit agak fundamental di bidang tertentu, maka tetaplah kita mengedepankan mutual respect antara satu dengan yang lain,” jelasnya.
Karena itu, Khofifah mendorong adanya penguatan secara filosofis untuk event tersebut agar lebih universal. Sebab Mojo Batik Festival bisa dimaknai Mojokerto ataupun Mojopahit.
“Jadi tidak hanya bercerita tentang batik saja, namun juga bisa bercerita bagaimana Majapahit memberikan nuansa bangunan kenusantaraan, kebhinekaan, keberagaman yang menjadi penguat nusantara,” ujarnya. (ST02)





