SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Angka kemiskinan di Surabaya terus mengalami penurunan. Pada awal tahun 2022, jumlah warga miskin di Surabaya mencapai 1,3 juta jiwa. Sementara hingga akhir Desember 2022, jumlah itu turun menjadi 219.427 jiwa atau 75.069 KK.
Di tahun ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan 75 ribu KK tersebut sudah kerja melalui padat karya atau program lainnya. Harapannya anggaran untuk penanganan kemiskinan di Surabaya benar-benar tepat sasaran.
Mengenai hal tersebut, Komisi D DPRD Surabaya menginginkan adanya percepatan pengentasan kemiskinan. Upaya percepatan itu kini sedang dibahas melalui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Ketua Komisi D Khusnul Khotimah menyatakan saat ini pembahasan raperda sedang merinci hak-hak yang seharusnya diberikan keluarga miskin (gakin) dan pra-gakin. “Sebab banyak warga Surabaya yang belum mengetahui hak apa saja yang mesti diberikan ke gakin,” katanya.
Menurut dia, melalui aturan itu nantinya Pemkot Surabaya memiliki sistem yang terintegrasi sesuai Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 15 tahun 2018. Sistem itu juga terintegrasi dengan sistem layanan kesehatan, serta rujukan terpadu untuk penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu.
Khusnul menerangkan data yang akuntabel sangat dibutuhkan dalam pembahasan raperda ini. Tujuannya untuk dapat mengukur kondisi riil di masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, dalam Raperda juga akan menjabarkan sasaran penanggulangan kemiskinan. Yakni perorangan, keluarga dan kelompok masyarakat.
“Jadi melalui Raperda ini, kami berharap penanganan dan pengentasan kemiskinan menjadi terukur,” kata Khusnul.
Berikutnya adalah data itu perlu pencocokan dengan penduduk miskin yang termasuk dalam basis data terpadu Tim Nasional Penanggulangan dan Pengentasan Kemiskinan. Menurutnya, penduduk miskin yang termasuk dalam basis data pendataan perlindungan sosial dan penduduk miskin adalah hasil verifikasi dari pemerintah daerah.
“Sehingga datanya menjadi akuntabel sesuai dengan kondisi riil di lapangan,” tambahnya. (ADV-ST01)