• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Wagub Emil Ajak UMKM dan Industri Besar Bersinergi Saling Berikan Added Value

by Redaksi
Jumat, 26 Mei 2023
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak pada talkshow Halal bi Halal Satoria Group di PT Satoria Aneka Industri, Kabupaten Pasuruan.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak pada talkshow Halal bi Halal Satoria Group di PT Satoria Aneka Industri, Kabupaten Pasuruan.

SURABAYATODAY.ID, PASURUAN –  Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengungkapkan pentingnya sinergi antara industri besar dan kecil di Jatim untuk menguatkan nilai produk-produk Jawa Timur. Hal ini disampaikannya dalam Talkshow Halal bi Halal Satoria Group yang bertema “Membangun Ekonomi Kreatif Menuju Indonesia Emas” di PT. Satoria Aneka Industri, Kabupaten Pasuruan, Kamis (25/5).

“Kira bisa menerapkan yang namanya konsep sinergi bagi-bagi rejeki. Jadi bukan memperebutkan pasar antara konglomerat dan bisnis kecil, tapi menyokong bagaimana keduanya bisa saling dulung,” ujar Emil.

Mantan bupati Trenggalek ini lebih lanjut memaparkan bagaimana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan industri besar dapat saling mendukung untuk memberikan nilai tambah pada produk mereka. Ia mencontohkan adanya backward and forward linkag antara UMKM dan pabrik besar. Misalnya, UMKM dapat menjadi pemasok bagi pabrik besar, yang mana produk ciptaan industri besar tersebut dapat memberikan nilai tambah pada UMKM lainnya.

Dijelaskannya, backward linkage merupakan bentuk keterkaitan dengan bahan input untuk proses produksi, sedangkan forward linkage merupakan keterkaitan dengan output hasil produksi. UMKM dapat menjadi pemasok bagi industri besar, mulai dari bahan baku hingga kemasan. Dan setelahnya, hasil yang telah diolah oleh pabrik-pabrik besar dapat memberikan sokongan sebagai bahan baku bagi UMKM lainnya.

BACA JUGA:  Dari Program UMKM hingga Padat Karya, Strategi Wali Kota Eri Cahyadi Bangkitkan Ekonomi Surabaya

“Backward dan forward linkage antar UMKM dan pabrik besar ini bisa kita terapkan untuk memberikan nilai tambah pada produksi Jawa Timur. Nah ini juga bisa memperkuat perekonomian kita dan memberikan keuntungan bagi pengusaha besar maupun kecil,” katanya.

Orang nomor dua di pemerintahan Jatim ini optimis bahwa konsep ini dapat diterapkan utamanya dalam industri makanan dan minuman (mamin). Salah satunya karena industri Mamin di Jatim berjumlah nomor dua terbanyak secara nasional, yaitu 746.732 usaha.

“Kita bisa mengaplikasikannya dalam industri mamin. Mamin ini sendiri memang dari dulu primadona, jumlahnya saja sekitar 30% dari total UMKM di Jatim,” tambah dia.

Ia mencontohkan, adanya produk serat larut air atau soluble fiber yang diciptakan oleh industri besar di Jatim dapat digunakan pada produk-produk makanan dan minuman UMKM guna menambah kandungan kesehatannya.

BACA JUGA:  Uang Palsu Jaringan Antar Wilayah, Sepintas Mirip tapi Masih Bisa Dikenali dengan 3D

Lebih lanjut, ia menyebutkan bagaimana bumbu makanan kemasan yang diciptakan oleh pabrik-pabrik besar bisa menambah kepraktisan dan nilai bagi produk olahan UMKM.

“Ini upaya fortifikasi untuk produk-produk UMKM di Jatim guna meningkatkan kualitas. Industri besar dan kecil bukan saling mematikan tapi saling mengisi. Masing-masing menciptakan produk yg bisa memberikan additional income bagi satu sama lain, untuk UMKM dan sebaliknya,” ujarnya.

“Dengan ini, industri di Jatim dapat menjangkau potensi market yang belum dijangkau pemain lain,” sambungnya.

Tak hanya membahas nilai tambah bagi barang jadi UMKM, Wagub Jatim itu juga membahas added value bagi komoditas panganan utama yang ditanam oleh petani Jawa Timur. Emil berpendapat, adanya pilihan komoditas lain sebagai makanan utama pengganti beras dapat menghasilkan olahan yang bernilai lebih. Seperti sorgum dan porang.

“Perlu adanya konsensus di tingkat nasional untuk mencari komoditas lain selain padi dengan added value yang menunjang kedaulatan pangan,” paparnya.

Hal ini, ungkapnya, bukan hanya mendatangkan ketahanan pangan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.

BACA JUGA:  Wagub Emil Sebut Raperda Penanaman Modal Penting Sebagai Payung Hukum untuk PMTB Jatim

“Ketahanan pangan di Jatim ini berhubungan dengan kesejahteraan petani. Hal ini baru bisa tercapai apabila petani kita sejahtera. Jumlah pekerja terbesar di Jatim ada di sektor pertanian primer, sebanyak 30%, tapi sumbangan perkeonomiannya cuma 10%,” katanya.

“Lantas ketahanan pangan hanya bisa sustainable kalau petaninya sejahtera. Karena itu kita harus mencari komoditas lain yang juga mendatangkan keuntungan bagi petani. Bukan hanya maianan pokok yang bisa dikonsumsi,” tambahnya.

Di akhir, Emil menyebutkan bahwa bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pemprov Jatim bersedia menjembatani kesepakatan antara pengusaha, hak-hal tenaga kerja, dan stakeholder terkait.

“Kita juga mengatur aturan ketenaga kerjaan. Berdialog agar kita juga bisa memperhatikan kesinambungan. Kami siap menjembatani dengan kementerian terkait apabila ada yang perlu disoroti perihal peraturan ketenagakerjaan, kita tahu Jatim selalu membangun harmoni agar ada kesinamungan,” jelasnya.

“Inilah yang didorong oleh pemerintahan Ibu Khofifah dan saya, untuk mendukung aspirasi para pengusaha dan memperdulikan kebutuhan stakeholder,” pungkasnya. (ST02)

Tags: Added ValueIndustri BesarSinergiUMKMWagub Emil Dardak
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In