SURABAYATODAY. ID, BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang sudah melakukan upaya penanganan dengan memasang bronjong di tanggul sungai tepi jembatan Dusun Ngaglik Desa/Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro pada 2021 lalu. Namun, karena kondisi tanah yang labil saat hujan deras mengakibatkan tanah longsor tergerus air.
Bronjong penahan tanggul juga mengalami penurunan. Sehingga rumah warga dekat lokasi tanggul terancam ambruk.
Dari pantauan di lapangan, rumah Mbah Met, warga RT 05/RW 06 Dusun Ngaglik desa setempat, yang tepat berada di atas lokasi longsor, terkena dampak. Menurut keterangan warga, akibat hujan deras tanah, di samping rumah Mbah Met mengalami longsor.
“Griyane Mbah Met niku meh, niku longsor kiro-kiro sak wulanan (rumahnya Mbah Met itu hampir, itu longsor hampir satu bulan),” ujar Parti, salah satu warga.
Kepala Desa Kedungadem, Agus Hari Purwanto mengungkapkan, Pemkab Bojonegoro melalui dinas terkait sudah mengupayakan pemasangan bronjong penahan tanggul sungai. Upaya itu sudah dilakukan tahun lalu.
“Ini faktor alam. Tanahnya labil saat hujan deras, tanah tergerus air, bronjong mengalami penurunan sehingga longsor,” ujar Kades Agus Hari Purwanto.
Sementara itu, Camat Kedungadem, Banyudono berharap, longsornya tanggul tidak berdampak ke rumah warga dan semoga segera bisa diperbaiki. “Semoga cepat mendapat penanganan,” harapnya.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Ardhian mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesment di lokasi longsor. “Pagi ini sudah di-asesmen BPBD,” kata Ardhian. (ST10)





