SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, upaya penyelamatan karakter dan akhlak bangsa perlu dilakukan melalui penguatan industri halal. Sebab, penguatan industri halal sesungguhnya bukan sekadar upaya yang berorientasi pada sektor ekonomi semata.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Khofifah terkait rekomendasi pembentukan satgas percepatan RPH Halal yang diusulkan MUI pada Konsolidasi Organisasi untuk Penguatan Industri Halal di Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya.
Menurutnya, upaya untuk menyelamatkan karakter dan akhlak bangsa ini harus dimulai dari hulu. Salah satunya dengan memastikan seluruh proses penyembelihan serta fasilitas di Rumah Potong Hewan (RPH) dilakukan secara halal.
Hal tersebut menjadi penting, sebab masih ditemukan ayam yang tidak melewati proses sembelih sempurna, melainkan disiram dengan air panas hingga mati. “Kalau seperti ini berarti yang kita makan adalah bangkainya,” jelasnya
“Inilah yang akan kami targetkan bahwa tahun ini 139 RPH di Jatim jadi RPH Halal. Saat ini baru ada 55 RPH Halal,” lanjutnya
Tidak sampai disitu, Khofifah sapaan lekatnya juga menyampaikan bahwa pada bulan Mei mendatang, akan ada Halal Bihalal lebih dari 1.000 Juru Sembelih Halal (Juleha). Hal tersebut juga menjadi upaya untuk memberikan kursus bagi calon-calon juru sembelih utamanya mendekati Idul Adha.
“Jadi forum-forum seperti ini mampu menyeiringkan berbagai pemikiran karena cara pemotongan hewan secara halal itu sedikit sekali. Ini misi besar menyatukan pikiran dan gerakan kita bersama bukan sekadar industri, tapi misi menyelamatkan kehidupan,” ujarnya. (ST02)





