SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini dunia tidak memandang korelasi antara industri halal dengan mayoritas agama di sebuah negara. Sebab industri halal saat ini menjadi lifestyle global.
Ia pun menginginkan Jatim memulai dengan industri halal itu. “Inilah banyak negara-negara yang mayoritas penduduknya tidak beragama muslim, memiliki visi untuk mengembangman produk halal,” katanya.
Ia menjelaskan potensi besar ini harus diambil. Dikarakan, sebelumnya dirinya pernah bertemu dengan tiga importir di Jeddah, bahwa mereka berharap akan ada supply ayam potong dari Jawa Timur. Alasannya stok ayam potong di Jatim sangat melimpah.
Sedangkan saat ini, sebagian besar supply ayam tersebut berasal dari Brazil. “Persoalannya adalah izin sertifikasi halal dari pemerintah Saudi Arabia,” katanya.
“Jika diurus lebih serius, stok ayam potong Jatim yang luar biasa besarnya, disembelih di RPH halal maka bisa memberikan pemenuhan dari persyaratan ekspor,” terang dia.
“Saya masih optimis bahwa ayam potong dari Jawa Timur masih bisa untuk memenuhi logistik jamaah haji 2023 asalkan izin masuk Saudi Arabia dapat dituntaskan BPJPH serta LPOM MUI pusat,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Jawa Timur Moh. Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan aspirasinya atas Jatim sebagai pusat Industri Halal, utamanya sebagai pusat Rumah Potong Hewan (RPH) yang halal. Atas hal itu, diperlukan percepatan sertifikasi halal RPH serta Juru Sembelih Halal (Juleha).
Ia menyebutkan pentingnya satuan gugus tugas yang terbentuk antara Pemprov Jatim dan MUI untuk mempersiapkan RPH bersertifikat halal. “Percepatan sertifikasi halal untuk RPH ini sangat dibutuhkan. Dari 130 RPH di Jatim, baru 14 bersertifikasi halal per 2023 dan dimiliki oleh swasta. Tahun ini jumlahnya meningkat jadi 55. Ini yang menjadi persoalan, setiap RPH diharapkan bisa mempunyai juru sembelih halal,” katanya.
“Untuk hal itu, penting adanya Satgas RPH halal yang merupakan gabungan dari Pemprov Jatim, MUI, dan dinas-dinas terkait. Diharapkan melalui integrasi akan terbentuk lebih banyak RPH Halal, untuk memenuhi kebutuhan daging halal di daerah masing-masing,” sambungnya. (ST01)





