SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi dan tunjangan kehormatan pada 1.000 seniman dan 240 juru pelihara cagar budaya Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (7/4).
Pemberian apresiasi dan tunjangan kehormatan ini sekaligus menjadi bagian dari silaturahmi Khofifah dengan para pegiat seni dan juru pelihara cagar budaya di Jawa Timur.
“Ini adalah bagian silaturahim kami kepada Panjenengan semua yang sudah nguri-nguri, mengembangkan, menghidupkan dan menyemai rasa damai kepada seluruh warga bangsa. Karena seni itu borderless, seni itu nggak ada batasnya, bahkan kepada warga dunia,” katanya.
Apresiasi kepada seniman ini diberikan Gubernur Khofifah secara simbolis kepada 80 orang seniman yang masing-masing menerima Rp 500 ribu. Serta juga diberikan tunjangan kehormatan senilai Rp 1.100.000 kepada juru pelihara cagar budaya Jatim yang secara simbolis diserahkan kepada 20 penerima.
Khofifah menyampaikan, pemberian apresiasi kepada seniman ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi para seniman Jawa Timur agar bisa terus berkarya dan berekspresi. Tujuannya agar kebudayaan di Jawa Timur bisa terus tumbuh dan lestari.
Seniman penerima apresiasi dari Khofifah adalah seniman yang diusulkan dan diverifikasi oleh masing-masing Dinas Kebudayaan Kabupaten Kota di Jawa Timur. Di antaranya 10 orang seniman dari Gresik, 10 seniman dari Bangkalan, 10 dari Kabupaten Mojokerto, 10dari Kota Mojokerto, 11 seniman dari Surabaya, 20 orang seniman dari Sidoarjo. Sedangkan 9 orang sisanya merupakan undangan bagi maestro seniman dan budayawan.
Begitupun dengan pemberian tunjangan kehormatan bagi juru pelihara cagar budaya di Jatim, Khofifah menyebut hal ini dilakukan untuk menjadi pemompa semangat untuk dapat merawat, menjaga dan melestarikan keberadaan cagar budaya tersebut.
Ia mengatakan cagar budaya memiliki peranan penting sebagai simbol eksistensi dari budaya itu sendiri. Selain itu, lanjutnya, cagar budaya bisa menjadi pemanggil memori bagi mereka yang memang memiliki cerita bernikai historis dengan cagar budaya tersebut.
Penyerahan apresiasi dan tunjangan kehormatan yang bertepatan dengan bulan Ramadhan ini menurut Gubernur Khofifah adalah momen yang tepat untuk mengejawantahkan ajaran dari Sunan Drajat terkait empat hal. Yaitu wenehono tongkat marang wong kang wuto, wenehono mangan marang wong kang kaliren, wenehono payung marang wong kan kudanan, wenehono klambi marang wong kan kawudan.
“Bukankah itu yang sangat diajarkan pada kehidupan di bulan ramadan kesalehan sosial,” terangnya.
Khofifah menjelaskan bahwa makna dari empat hal yang diajarkan Sunan Drajat tidak hanya diartikan secara harfiah tetapi juga bagaimana memberikan perlindungan atau proteksi, ketenteraman dan ketenangan hidup. Termasuk makna memberikan penerangan yang dapat dilakukan oleh para seniman Jawa Timur. (ST02)





