SURABAYATODAY.ID, PONOROGO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus melakukan peninjauan ketersediaan serta cek harga bahan pokok di Jawa Timur. Setelah Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pamekasan, hari ini, Selasa (4/4), giliran Pasar Legi Kabupaten Ponorogo yang ditinjau.
Didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Gubernur Khofifah memastikan bahwa peninjauan pasar yang telah dilakukan diberbagai daerah di Jatim ini merupakan upaya untuk mendapatkan konfirmasi kaitan ketersediaan bahan pokok jelang cuti bersama dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
“Kita ingin betul-betul memastikan bahwa stok dan ketersediaan bahan pokok di Jatim aman dan juga lancar distribusinya serta harganya terkendali,” katanya
Kepada awak media, Khofifah mengatakan bahwa harga beras medium masih dalam kondisi stabil di harga Rp 10.400. Kemudian untuk beras premium, ia menyampaikan bahwa harga kisarannya masih dalam range HET (Harga Eceran Tertinggi).
“Rata-rata harganya Rp 12.000. Ini masih normal bahkan di bawah HET untuk beras premium,” ujarnya
Lebih lanjut, Mantan Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan bahwa untuk harga daging, telur, cabai rawit dan cabai keriting, serta bawang-bawang secara keseluruhan dalam pantauan harga normal.
“Harga daging saat ini Rp 120.000, kemudian telur pada kisaran Rp 26.000/kg. Untuk cabe rawit dan cabe keriting berada di harga Rp 27.000- Rp 28.000/kilogram. Jadi mudah-mudahan semua masyarakat bisa menjangkau sesuai dengan daya beli masyarakat menjelang lebaran dan masyarakat bisa bersukacita bahagia karena bisa memenuhi berbagai kebutuhan dalam rangka menyambut Idul Fitri dan juga cuti bersama lebaran nanti,” jelasnya
Secara khusus, ia juga menyampaikan bahwa Bupati Ponorogo memiliki tugas penting untuk memonitor dan bisa menjaga stabilitas harga agar tetap terjangkau masyarakat. “Terlebih saya khususkan untuk ketersediaan stok Minyakita yang saat ini kosong di Pasar Legi. Karena, untuk saat ini harga minyakita yang masih dalam kondisi normal yakni Rp 14.000/liter,” ucap Khofifah.
Dalam kunjungannya di Pasar Legi kali ini, ia juga turut menemukan bahwa toko yang mendapat kuota Minyakita harus membeli stok bahan lainnya. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan minyak kita disiapkan dengan standart HET 14.000 per liter agar terjangkau. Jangan ada syarat tambahan dari distributor sehingga memberatkan sekaligus menyulitkan penjual.
“Ini yang harus dijadikan perhatian khusus. Kuota minyakita tidak boleh dipersyaratkan harus diikuti dengan pembelian produk-produk tertentu,” tandasnya. (ST02)





