SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi program pendidikan yang diterapkan yayasan sekolah Khadijah yang tak sekadar berhasil mencetak generasi yang cerdas di bidang akademik tapi juga mampu membangun karakter akhlakul karimah.
Apresiasi tersebut disampaikan Khofifah saat hadir dalam acara Safari Ramadan bertema ‘Perkuat Solidaritas Raih Keberkahan dan Kemuliaan Ramadhan’ bersama yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdatul Ulama Khadijah, Sabtu (1/4) di aula Yayasan Khadijah, Jalan Ahmad Yani 2-4 Surabaya.
Mantan Menteri Sosial yang juga alumni SMA Khadijah Surabaya itu mengatakan, bukti keberhasilan sistem pendidikan di sekolah Khadijah itu dapat dilihat dari capaian dua murid SMA Khadijah yang mendapat golden tiket masuk Universitas Airlangga Surabaya.
Mereka adalah Nayyara Dwi Hafidha kelas XII program studi kedokteran umum dan Aulia Nanda Maghfira kelas XII program studi ekonomi Islam. Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur Khofifah memberikan keduanya hadiah berupa laptop.
“Prestasi yang didapatkan kedua pelajar SMA Khadijah tersebut, tidak lepas dari metode pembelajaran yang diterapkan oleh SMA Khadijah, yakni bagaimana memberseiringkan antara berbagai capaian akademik dengan karakter akhlakul karimah,” kata Khofifah.
“Karena di SMA Khadijah salah satu yang ingin dibangun adalah yo pinter, yo bener. Atau dengan kata lain, akademiknya di maksimalkan, akhlaknya ditata dan dijaga,” imbuhnya.
Prestasi yang diraih kedua murid SMA Khadijah tidak lepas dari format yang diterapkan SMA Khadijah yaitu format pesantren kota dengan penguatan capaian prestasi akademik berseiring karakter akhlaqul karimah. Sehingga adanya format ini dapat menjawab berbagai multidisipliner kebutuhan yang semakin kompleks khususnya bagi siswa di perkotaan.
“Yayasan Khadijah sebagai lembaga pendidikan NU, banyak mencetak alumnus hebat sehingga mampu berkontribusi untuk masyarakat di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan bahwa prestasi siswa Khadijah ini turut menambah kebahagiaan Jawa Timur lantaran tiga hari lalu Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) mengumumkan bahwa Provinsi Jawa Timur terkonfirmasi siswa-siswanya paling banyak diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes.
Total 23.477 siswa Jatim berhasil lolos masuk PTN tanpa tes. Artinya, kata Gubernur Khofifah, program pendidikan yang diimplementasikan di jenang SMA, Aliyah maupun SMK di Jawa Timur telah on the right track.
Siswa Jatim yang diterima PTN ini persentasenya 25,3 persen dari seluruh siswa yang diterima secara nasional. Dan dari SMA Khodijah yang diterima perguruan tinggi negeri tanpa tes sebanyak 45 persen dari peserta didik. “Semoga akan menjadi bagian dari penyebar atau speaker dari Islam ahlussunnah wal jamaah yang mengajarkan Islam Rahmatan lil a’lamin,” katanya kembali.
Sementara itu, salah satu penerima golden tiket Aulia Nanda Magfira kelas XII program studi ekonomi Islam mengaku senang. “Ilmu pendidikan dan ilmu Budi pekerti yang sudah saya dapatkan di SMA Khadijah menjadi prinsip dalam hidup saya. Harus berguna dan bermanfaat bagi sesama,” ucapnya. (ST02)





