SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya memiliki aplikasi baru di bidang kesehatan. Namanya Sis-Infokes, singkatan dari Sistem Informasi Kesehatan.
Sis-Infokes ini merupakan terobosan yang digagas untuk memudahkan pendataan. Misalnya tentang ibu hamil, kelahiran anak, dan imunisasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, melalui Sis-Infokes maka data pasien akan terpantau secara realtime. Selain itu, Sis-Infokes juga terkoneksi dengan aplikasi yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, Sayang Warga, Klampid new generation, dan aplikasi imunisasi bayi, dan sebagainya.
“Kami juga koneksikan dengan aplikasi yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan, yakni aplikasi ASIK dan Smile,” kata Nanik.
Ia berharap, dengan terkoneksinya data tersebut maka ke depan akan mempermudah pemkot mengetahui jumlah kelahiran anak, ibu melahirkan, stunting hingga gizi buruk di Surabaya. “Ke depannya, akan ada fitur baru untuk memperkaya data kita. Sehingga ke depannya akan menjadi satu data yang bisa kita manfaatkan bersama,” pungkasnya.
Sedangkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan data dari Sis-Infokes ini akan terkoneksi langsung di ruang kerjanya. Mulai dari data pasien RS, dokter klinik mandiri, bidan mandiri hingga puskesmas, akan terpantau melalui layar monitor.
“Karena yang memberikan izin semua itu adalah saya, maka saya harus tahu datanya. Bayi yang lahir berapa, ibu melahirkan berapa, balita yang imunisasi, semuanya harus terkoneksi ke data pemkot,” ungkap dia.
Bila ada RS, klinik, praktik dokter atau bidan mandiri yang tidak memperbarui data pasien warga Surabaya, maka Eri tak segan mencabut izinnya. “Saya yakin setiap RS, sudah punya aplikasi atau program untuk dikoneksikan ke ini (Sis-Infokes). Panjenengan investasi dan mendapatkan pasien di Surabaya, tapi saya tidak bisa berbuat apa untuk warga saya, nah ini yang saya tidak mau,” tandas dia. (ST01)





