SURABAYATODAY.ID, BATU – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau progres pembangunan Pasar Induk Kota Batu di Jalan Dewi Sartika Kota Batu, Sabtu (25/3). Khofifah optimis bahwa keberadaan pasar yang lengkap menyediakan pasar basah (daging), sayur, buah, pakaian hingga food court ini akan mampu menjadi pusat belanja yang nyaman dan bisa menjadi pusat layanan bagi para wisatawan (one stop services).
“Kalau ini dijadikan one stop service bagi para wisatawan, harapannya bisa mengurai kemungkinan terjadinya titik kemacetan di Kota Batu. Jadi yang ingin belanja buah di sini bisa, yang belanja pakaian dan aksesoris juga bisa, yang ingin makan juga bisa dan seterusnya PKL-PKL juga diberikan ruangan berkegiatan ekonomi di sini,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Pasar Induk Kota Batu ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang pada Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertasusila, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Usai meninjau dan berkeliling, Gubernur Khofifah mengapresiasi desain pasar yang disebutnya mengusung konsep no one left behind ini. Hal itu disebabkan, pasar ini tidak memiliki halaman belakang. Semua toko mendapat posisi halaman depan.
“Karena turun dari sisi manapun pasar ini tampak depan semua. Biasanya kalau orang ke pasar mereka akan berebut untuk mencari booth yang akses pengunjungnya paling cepat. Saya rasa ini kalau kita mau berbicara no one left behind ini adalah konsepnya,” katanya
“Desain ini menurut saya desain yang sangat indah yang memberikan equal treatment pedagang yang ada di pasar ini. Nantinya semuanya bisa mendapatkan sumber income yang lebih signifikan bagi masyarakat kota Batu dan sekitarnya juga bagi seluruh wisatawan yang berkunjung di kota Batu,” lanjutnya.
Khofifah memastikan bahwa desain dari pasar induk ini sangat aman dan nyaman. Serta desainnya memungkinkan interaksi di antara penjual dan pembeli juga dalam suasana yang aman dan nyaman karena ada banyak CCTV yang sudah disiapkan dalam jumlah cukup banyak.
“Desain yang tadi saya lihat, apakah untuk daging ataukah untuk ayam secara sah higienitasnya cukup terjaga. Kemudian sirkulasi udara dan air juga sudah bisa terkoneksi langsung dengan Industri Pengelolaan Air Limbah (IPAL),” pujinya
“Terkoneksinya limbah air dengan IPAL juga menjadi standar yang bisa diukur untuk menyatakan bahwa pasar ini sudah ramah lingkungan,” tambahnya. (ST02)





