SURABAYATODAY.ID, BATU – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau progres pembangunan Pasar Induk Kota Batu di Jalan Dewi Sartika Kota Batu, Sabtu (25/3). Pembangunan pasar ini dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR melalui pendanaan APBN tahun 2021-2023 senilai Rp 168 miliar.
Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan secara menyeluruh bangunan utama pasar dan fasilitas penunjangnya seperti tempat sampah, rumah pompa, dan lansekap.
Pasar Induk Kota Batu dibangun setinggi 3 lantai di atas lahan seluas 44.525 m2 dengan luas bangunan lantai 1 seluas 14.990,62 m2, lantai 2 seluas 14.143.63 m2, dan lantai 3 seluas 6.032,86 m2. Untuk pembagian bangunannya lantai 1 sebagai zona basah, lantai 2 sebagai zona kering, dan lantai 3 sebagai zona makanan dan kuliner. Jumlah kios Pasar Induk Kota Batu sebanyak 1.733 unit dan total los 1.033 unit.
Khofifah berharap di bulan Mei minggu ketiga, pasar ini sudah terselesaikan 100 persen. “Dan siap diresmikan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo,” ujarnya.
Ia juga mengajak BUMD dalam hal ini Bank Jatim untuk turut memberikan penguatan dalam sektor keuangan perbankan yang memungkinkan para pedagang mendapat akses KUR dengan bunga rendah.
“Ada pasar sayur yang buka dari jam 12 malam hingga jam 5 pagi. Saya minta agar Bank Jatim siap untuk memberikan support perbankan dari mulai jam 10 malam sampai jam 10 pagi Jadi sebelum mereka belanja, maka mereka sudah bisa mengakses Bank Jatim untuk memberikan support supaya mereka tidak terjerat rentenir,” harapnya.
Khofifah juga menyampaikan bahwa ada hal yang perlu ditambahkan sebagai pelengkap di pasar ini. Ia mengatakan perlu adanya petunjuk baik berupa LED maupun petunjuk arah berisi penjelasan tentang arah serta toko apa yang ingin di kunjungi wisatawan yang datang.
“Sehingga misalkan masyarakat ingin membeli sepatu atau mencari tempat makan mudah ditemukan oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang waktunya terbatas perlu akses untuk memudahkan tujuan mereka mengingat pasarnya cukup luas” tambah dia.
Sementara itu Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan bahwa saat ini di Kota Batu masih ada 2 PR kaitan dengan Perpres 80 Tahun 2019. Di antaranya adalah pelebaran jalan Pendem – Batu bersumber dari APBN dan Pembangunan Kereta Gantung dengan dana bersumber dari Pihak Swasta (Investor).
“Kami berharap akan ada intervensi dari Pemprov Jatim untuk pelebaran Jalan Ir. Soekarno Kota Batu. Khusus untuk pembangunan kereta gantung kami akan bekerjasama dengan BUMDes yang di Kota Batu kaitan kolaborasi dan pembagian saham serta kaitan operasional kedepannya,” kata Aries
“Harapannya di tahun 2024 mendatang 2 PR ini sudah mulai dikerjakan sehingga akan berdampak bagi masyarakat,” tutupnya. (ST02)





