SURABAYATODAY.ID, MALANG – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan membangkitkan ekonomi di lingkungan pesantren secara institusional dalam sebuah ekosistem, ada pesantrenpreneur, ada santripreneuer, dan ada sociopreneur. Bahkan, menurutnya, sociopreneur ini bukan hanya lingkaran di luar pesantren tapi juga alumni pesantren.
“Ini yang jaringannya borderless, tidak ada batasnya jaringan alumni pesantren ini,” ujar Khofifah.
Hal itu disampaikan Khofifah saat sambutan pada pengumuman pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur Shopee Barokah Jawa Timur di Kampus UMKM Shopee Kota Malang, Jumat (24/3). Sebagai informasi, Shopee Barokah pertama diluncurkan pada November 2019 lalu sebagai fitur yang disediakan untuk produk-produk halal berdasarkan sertifikasi dari BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal).
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa Eco Trend OPOP di Jatim terus berkembang dengan menggandeng Perguruan Tinggi. Karenanya, pada tahun 2024 mendatang, target melahirkan 1.000 item produk UMKM tetapi pada Februari 2023 telah tembus 1024 produk.
Semangat dan kreativitas untuk melahirkan produk baru sungguh luar biasa. Selanjutnya saya berharap agar produk mereka terverifikasi serta bisa masuk dan dipasarkan di katalog Shopee atau digital marketing lainnya.
“Kami berharap ada penguatan manajerial skill dari Eco Trend OPOP bersama tim dari Shopee sehingga nantinya 1.000 item produk dari para santripreneur bisa masuk dan terakomodir di katalog Shopee atau digital marketing lainnya ,” harapnya.
Pentingnya digitalisasi bagi para pelaku UMKM ini, kata Khofifah, sejalan dengan prediksi yang dikatakan oleh Jack Ma, Founder Alibaba dalam sebuah forum ekonomi dunia atau World Economic Forum. Jack Ma mengatakan bahwa di tahun 2030 bisnis UMKM dunia akan menjadi tulang punggung ekonomi dunia.
Kemudian tahun 2030, 99 persen perdagangan UMKM di dunia akan dilakukan secara online. Serta, di tahun 2030 UMKM dunia 85 persen itu akan melakukan perdagangan melalui e-commerce.
“Kompetisi bisnis digital bagi ekonomi di pesantren ini sesungguhnya membangunkan pengetahuan dan persiapan kita yang oleh Jack Ma katanya 99 persen UMKM dunia di tahun 2030 akan melakukan proses perdagangan secara online. Jadi masa depan UMKM ini secara global itu luar biasa,” pungkasnya. (ST02)





