SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Strategi pembangunan Kota Surabaya, menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan bahan diskusi dalam “leaders camp” dan Silakwil ICMI Jatim yang berlangsung Sabtu dan Minggu, 11 – 12 Maret 2023.
Dalam sesi kepemimpinan transformatif, bertempat di sebuah hotel di kawasan Surabaya Selatan, bersama Prof Badri Munir, Direktur Sekolah Pasca Sarjana Unair, Sekda Kota Surabaya Ikhsan, memaparkan bagaimana Pemkot Surabaya melakukan langkah-langkah pelayanan untuk peningkatan SDM.
Diawali dengan memaparkan jumlah penduduk dan komitmen pemerintah kota dalam layanan, Ikhsan memaparkan beberapa program dan strategi capaiannya. “Surabaya ini mempunyai visi gotong royong menjadi kota global yang maju, humanis dan berkelanjutan,” katanya.
“Diawali dari visi itu maka seluruh perangkat daerah yang diangkat diminta membuat komitmen capaian, komitmen capaian itulah nantinya yang akan menjadi dasar evakuasi wali kota Surabaya kepada kami para OPD, camat dan lurah,” paparnya.
Dalam hal membangun keluarga yang berkualitas, Ikhsan bagaimana strategi pemerintah kota menjalankan program calon pengantin (cantin). Dalam program itu, ia menjelaskan betapa pentingnya seorang calon pengantin didampingi sebagai upaya pembangunan SDM yang baik untuk masa yang akan datang.
“Program cantin ini akan membidik pasangan calon pengantin, data mereka akan terkoneksi dengan Puskesmas. Sehingga dari data Puskesmas ini, akan dilakukan upaya pendampingan kepada calon, misalkan kesehatan si calon, lalu pembekalan bagaimana membangun rumah tangga yang baik, bagaimana pengasuhan anak dan lain lain berkaitan dengan membangun keluarga yang baik,” urainya.
Qudsi, salah satu pengurus ICMI Jatim yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, merespon dengan baik apa yang menjadi niat baik pemkot. “Apa yang dilakukan oleh pemkot ini adalah bagian dari kerja ICMI membangun keluarga emas, sehingga tak ada alasan bagi ICMI untuk tidak berkolaborasi dengan pemkot.
“Ini program baik dan mulia, harus dibantu dan didukung, tak ada alasan bagi ICMI untuk tidak berkolaborasi,” tegas pria yang juga dosen di Unair itu.
“Kami akan siapkan silabus bagaimana menyiapkan bagaimana membangun keluarga yang baik, bagaimana pengasuhan anak serta bagaimana manajemen pengelolaan masalah keluarga, sehingga akan terwujud keluarga yang tangguh, keluarga yang baik,” tambahnya. (ST01)





