SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimis pelaksanaan Pemilu 2024 di Jawa Timur akan berlangsung dengan tertib, jujur, adil, aman dan juga lancar. Hal ini didukung dengan kondusifitas yang terbangun dari seluruh entitas di Jawa Timur, termasuk di dalamnya seluruh lintas elemen yang saat ini telah terbangun dengan harmoni.
Optimisme itu secara khusus disampaikan Khofifah saat menjadi narasumber dalam acara Cangkrukan Menkopolhukam bertema ‘Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju’ di Hotel Westin pada Selasa (28/2).
“Di Jatim, kearifan lokal terbangun dengan sangat baik karena masing-masing entitas punya soliditas untuk menjaga harmoni,” katanya.
Soliditas tersebut, ujar dia, terwujud berkat upaya yang dilakukan Gubernur Khofifah dalam Nawa Bhakti Satya yaitu Jatim Harmoni. Harmonious Partnership bahkan telah dijadikan sebagai ruh setiap program agar semua elemen dan entitas ikut diajak berbicara dan dilibatkan.
Karena itu, dalam diskusi Cangkrukan Menkopolhukam yang mengulas upaya untuk mewujudkan Tahun Politik 2024 bisa berjalan tertib, menurutnya ada dua hal yang tidak boleh ditinggalkan. Yaitu melakukan pendekatan dan penguatan di sisi kultural dan spritual agar Pemilu bisa berjalan tertib.
Pendekatan kultural, kata Gubernur Khofifah, perlu dibangun dengan menjalin komunikasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat serta budayawan yang menjadi simpul-simpul di masyarakat.“Sedangkan untuk pendekatakan dan penguatan spiritual saya rasa sudah ada dari sila ke satu Pancasila. Misalnya setiap Jumat, khotib dipesankan ikut berdoa untuk ketertiban, keamanan serta kedamaian bangsa dan agar masyarakat Indonesia tetap guyub rukun dan NKRI kokoh. Begitu juga di gereja-gereja, vihara, dan seterusnya ada doa untuk kedamaian bersama,” tegas Gubernur Khofifah.
Ditekankannya, harmonious partnership tidak bisa hanya dilakukan dengan pendekatan struktural, tetapi juga harus turut menjaring ide-ide kearifan lokal dari berbagai suku di seluruh daerah yang ada di Jatim. Ketika mereka saling bertemu, sesungguhnya perekat harmonious partnership semakin terbangun.
Selain itu, sinergitas serta upaya yang sudah dilakukan Pemprov Jatim, diikuti dengan tingkat Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Jatim yang secara prosentase dinilai baik. “Berdasarkan IDI metode baru tahun 2021 di Jatim mencapai 81,31 persen,” imbuhnya. (ST02)





