SURABAYATODAY.ID, TRENGGALEK – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan hunian tetap bagi para korban longsor yang diberi nama Kampung Indah Permai (KIP) di Trenggalek. Di peresmian itu, juga dihadiri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Bupati menyampaikan rasa terima kasih atas gerak cepat Gubernur Khofifah memberikan solusi atas terjadinya bencana tanah gerak dan tanah longsor di Trenggalek.
“Alhamdulillah, insya allah hunian tetap sebanyak 25 unit dan 4 rumah di lahan milik pribadi warga terdampak sudah layak huni. Listrik, PDAM dan saluran limbah domestik sudah terpasang,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masyarakat yang saat ini sudah mulai menempati huntap, menyampaikan rasa gembiranya. “Karena mereka sudah punya rencana, apalagi yang dapat rumah di bawah. Karena bisa dijadikan lahar parkir dan tempat menyimpan gabah,” ucap Cak Ipin, sapaan akrabnya.
Di akhir, dirinya juga mengatakan bahwa masih ada tugas yang harus dilakukan oleh Pemkab Trenggalek. Yakni mencari lahan dan mendirikan huntap untuk sisa dari rumah warga terdampak yang masih belum direlokasi.
“Kami sedang upayakan untuk mencari lahan dengan sinergi bersama Baznas. Kemarin ada donasi senilai kurang lebih Rp. 891 juta itu nantinya sebagian akan kita belikan tanah. Tentunya tidak dengan mengurangi jumlah hutan di Trenggalek,” ujarnya.
“Terima kasih atas gerak cepatnya Ibu Gubernur. Termasuk juga respon cepat saat kami mengajukan lahan relokasi dan Ibu langsung menghibahkan 4.500 m2. Ibu Gubernur juga tetap berkomitmen untuk merelokasi keseluruhan rumah terdampak yakni 50 rumah tangga dengan memberikan fasilitas pinjam pakai sebagai ekonomi pemberdayaan masyarakat sekitar,” katanya.
Salah seorang warga yang terdampak longsor dan tanah gerak, Wiwin (27) merasa sangat terbantu dengan adanya hunian tetap yang diresmikan hari ini. Wiwin yang tinggal bersama suami dan dua orang anaknya mengaku sempat tertekan dan kebingungan ketika bencana terjadi, terutama karena ia tidak tahu di mana tempat mengungsi yang aman.
“Rasanya tidak karu-karuan ketika ada bencana alam itu. Apalagi saya tidak tahu harus mengungsi ke mana. Tapi lalu ibu gubernur datang mengunjungi dan memberi tempat relokasi yang aman. Sekarang dengan adanya rumah ini kami juga bisa lebih tenang di sini bersama dua orang anak,” katanya.
Hal sama diucapkan Rizki yang berusia 15 tahun. Ia merasa lebih tenang dengan adanya hunian baru ini setelah bencana November lalu. Bersama ibu dan kakak perempuannya, ia mengatakan bahwa hidupnya sehari-hari akan kembali terasa aman berkat huntap ini.
“Saya tinggal di sini sama mbok dan mbak, sehari-hari rasanya jadi lebih tenang karena sudah ada tempat tinggal baru yang nyaman dan aman. Tempatnya juga indah sekali,” ucapnya.
Ditemui seusai acara, Warji (51) yang rumahnya dahulu terdampak longsor ringan mengucapkan rasa suka citanya. “Alhamdulillah saya dapat rumah disini. Saya sangat merasa tenang dan nyaman. Semoga juga rumah ini tetap aman dan membawa rezeki bagi kami yang menghuninya,” pungkasnya.
Sedangkan Khofifah mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan melakukan mitigasi awal terhadap suatu bencana.
Terlebih Jawa Timur masuk dalam kategori area Ring of Fire. “Semua harus dalam posisi mitigasi dan kewaspadaan secara bersama,” tegasnya.
“Mudah-mudahan peresmian huntap Kampung Indah Permai di tanggal 1 Rajab ini Allah akan anugerahkan kebaikan kebaikan untuk kita semua. Kebaikan hidup kita, keluarga kita, persaudaraan kita dan kebaikan hidup di Desa Sumurup serta di Kecamatan Bendungan dan tidak ketinggalan kebaikan hidup di Jawa Timur dan Indonesia,” ujarnya. (ST02)





