SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Rumah Anak Prestasi yang didirikan Pemkot Surabaya berkomitmen dalam melatih kemandirian, keterampilan, keberanian, dan kepercayaan diri para anak-anak disabilitas. Terdapat berbagai kelas pelatihan dan konsultasi, diantaranya pelatihan musik, menjahit, dongeng dengan bahasa isyarat dan Bisindo, membatik, modelling, mengaji, melukis, dan sablon. Serta terdapat layanan konsultasi dengan dokter spesialis anak, akupuntur, fisioterapi, refleksi, pembelajaran umum, dan konseling psikologi.
Salah satunya metode untuk melatih kepercayaan diri anak-anak disabilitas adalah melalui Kelas Pelatihan Modelling hingga Musik. Yakni, melatih gerak motorik anak-anak disabilitas untuk menumbuhkan rasa percaya diri saat tampil di depan umum.
Sejak diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 7 September 2022 lalu, kini di tahun 2023, Pelatihan Modelling telah memasuki batch (kelompok) kedua. Dalam setiap batchnya, kelas tersebut diikuti oleh 12 peserta. Pelatihan Modelling tersebut berlangsung setiap Rabu, mulai pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
“Pelatihan Modelling untuk meningkatkan kepercayaan diri dari anak-anak disabilitas. Di Rumah Anak Prestasi, disabilitas yang mengikuti Pelatihan Modelling saat pembukaan juga ditampilkan di hadapan Pak Walikota,” kata Kepala UPTD Kalijudan dan Kampung Anak Negeri, Cholik Anwar, Jumat (20/1).
Pengajar atau instruktur pelatihan modelling juga dilakukan oleh rekan disabilitas lainnya yang berasal dari sekolah modelling. Setiap sesinya, para instruktur melatih cara berjalan, menata postur tubuh, dan melatih pose (gaya) yang memikat para fotografer.
“Pesertanya juga anak-anak disabilitas. Terkait batasan peserta, menurut instrukturnya akan efektif jika diikuti oleh 10 orang, karena terlalu banyak (peserta) akan kurang fokus bagi anak disabilitas,” ujarnya.
Hingga saat ini, sistem batch hanya berlaku untuk pelatihan modelling, sedangkan kelas atau pelatihan lainnya sampai saat ini belum menerapkan sistem tersebut.
“Kalau pelatihan lainnya seperti melukis atau membatik dari instrukturnya belum ada pembatasan peserta. Karena untuk kelas melukis juga bisa didampingi oleh keluarga. Jadi instruktur memberikan materi, mengajari dan keluarganya pun beberapa juga mendampingi dan mengarahkan anaknya,” terangnya.
Karena itu, sedangkan semakin banyaknya masyarakat yang berminat untuk mengikuti pelatihan di Rumah Anak Prestasi, Cholik menjelaskan bahwa para orang tua bisa melakukan pendaftaran secara online melalui laman website https://dinassosial.surabaya.go.id/rap dengan mengisi data diri dan memilih kelas pelatihan yang diminati.
“Rumah Anak Prestasi milik Pemkot Surabaya memberikan fasilitas berupa tempat dan termasuk alat dan bahan, juga instruktur profesional. Untuk mengikuti kegiatan pelatihan di Rumah Anak Prestasi tentunya, dia adalah penyandang disabilitas ber-KTP Surabaya dan usia kurang dari 18 tahun,” jelasnya. (ST01)





