SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Jatim adalah provinsi lumbung pangan nasional. Namun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan ada masalah yang dihadapi petani.
Satu permasalahan di daerah itu adalah bagaimana mampu lebih produktif dengan menghasilkan beras dengan kualitas premium. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi petani dengan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang memadai.
“Kita ini kan punya problem pada penyediaan alsintan jadi mulai mesin harvester, kemudian dryer, kemudian RMU atau rice milling unit, andai ada dryer dan rice milling unit maka kualitas akan meningkat dari medium ke premium karena brokennya itu menjadi kecil. Artinya nilai tambah yang diterima petani bisa lebih tinggi,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Khofifah, dengan Alsintan yang memadai juga diharapkan bisa mengurangi susut yang selama ini angkanya masih cukup besar sekitar 9 sampai dengan 11 persen lantaran dipanen secara manual.
Menurut Khofifah, salah satu solusinya adalah dengan memberikan kredit dengan grace period yang ramah bagi petani padi. Pasalnya, petani membutuhkan untuk bisa membeli alsintan, baik untuk panen atau harvester, alat untuk proses pengeringan atau dryer, dan alat penggilingan beras atau rice milling unit.
“Kenapa untuk petani, karena ini bagian dari upaya kita mewujudkan bukan hanya ketahanan pangan nasional tetapi kadaulatan pangan dan Jawa timur ini lumbung pangan nasional,” ungkapnya.
Gubernur Khofifah mengatakan permasalahan pangan saat ini menjadi salah satu ancaman global. Selain itu, untuk mewujudkan negara dengan ketahanan bahkan kedaulatan pangan dibutuhkan upaya konkret dan terukur. (ST02)





