SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Di Jawa Timur terdapat 1.290 perlintasan Kereta Api (KA). Rincian 1.140 perlintasan sebidang dan 150 perlintasan tidak sebidang.
Dari seluruh perlintasan itu, 72 perlintasan dijaga oleh Pemda, 280 dijaga KAI, 127 dijaga oleh relawan, dan 470 tidak dijaga.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto mengimbau kepada Forkipimda untuk memberi perhatian pada banyaknyua kasus kecelakaan lalau lintas (laka) di perlintasan kereta. Ini adalah bagian untuk menjaga keamanan dan keselamatan bersama, baik di dunia dan nanti di akhirat.
“Nanti kitalah yang akan dimintai pertanggungjawaban mengenai nyawa-nyawa yang melayang di perlintasan kereta api ini,” katanya.
Ia menerangkan semua pihak perlu menindaklanjuti banyaknya kasus laka di perlintasan KA. “Mulai dengan penerapan EWS (Early Warning System) dan pembangunan kesadaran sosial,” sebutnya.
Untuk diketahui, Polda Jatim mencatat kejadian laka di Jawa Timur pada tahun 2022 melibatkan 42.286 orang. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2021 di mana korban laka berjumlah 30.857 jiwa. Jumlah ini merupakan total laka di dalamnya termasuk di perlintasan kereta api.
Sedangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasinya terhadap kabupaten/kota yang cepat tanggap menyikapi perlintasan tanpa palang dan rambu. Ia berharap kabupaten/kota lain dapat memberikan perhatian lebih terhadap kasus-kasus yang berpotensi terjadi di daerahnya masing-masing.
“Terimakasih kepada kabupaten dan kota yang gercep memasang palang, rambu, dan early warning system untuk menjaga keamanan para pelintas rel kereta api,” katanya. (ST02)





