SURABAYATODAY.ID, SAMPANG – Banjir di Sampang sudah surut. Kalaksa BPBD Jatim Gatot Subroto mengatakan, adapun upaya yang telah dilakukan oleh BPBd Jatim antara lain telah melakukan assement dan melakukan koordinasi bersama dengan BPBD Sampang dan perangkat desa setempat yang terdampak.
“Sejak tanggal 29 Desember hingga saat ini kami terus melakukan pemantauan ketinggian debit air. Selain itu, kami juga telah mendirikan dapur umum di kantor Dinsos dan PMI serta menyiagakan kendaraan mobilisasi serta peralatan untuk penanganan,” ujarnya.
Lebih lanjut Gatsu, sapaan akrabnya mengatakan, berbagai peralatan rescue BPBD Jatim juga telah disiagakan antara lain kendaraan Ranger/Rescue, Perahu Karet, Life vest dan pelampung, Alat Komunikasi, APD, Alkon / Pompa, Truk Serbaguna dan Truk Evalog.
“Selain itu terkait jumlah personel yang kami terjunkan terdapat 18 Personel TRC BPBD, ada juga dari 15 Personel Kesehatan dari Dinkes dan Pusat Krisis Kesehatan Regional Jatim, 10 Tagana Dinsos dan 8 PMI,” imbuhnya.
Selain itu, dirinya menambahkan terkait kebutuhan kesehatan bagi masyarakat Dinas Kesehatan Jawa Timur dan Bantuan Dinkes Jatim dan Pusat Krisis Kesehatan Regional Jatim juga telah menyiagakan ambulance serta obat-obatan, makanan ringan, abate, alat komunikasi serta perahu.
Sebagai informasi, penyebab dari banjir yang terjadi di Kabupaten Sampang sendiri, yakni merupakan luapan dari beberapa sungai. Di antaranya Sungai Panyepen, Sungai Banyumas, dan Sungai Kemuning Sampang.
Untuk diketahui, banjir di Sampang berlokasi di Kecamatan Sampang yang terdampak yakni di 9 desa dan kelurahan. Yakni Desa Pangelen, Kamuning, dan Karongan. Sedangkan kelurahannya adalah Kelurahan Gunung Sekar, Dalpenang, Rongtengah, Karang Dalem, Polagan dan Kel. Banyuanyar. Banjir juga merusak fasilitas umum, 3 unit pasar, 12 unit sekolah dan terminal Trunojoyo pun beberapa waktu lalu ikut terendam banjir. (ST01)





