SURABAYATODAY.ID, SAMPANG – Banjir di Kabupaten Sampang, Senin (2/1), terpantau surut. Adapun beberapa lokasi di Kecamatan Sampang yang terdampak yakni di 9 desa dan kelurahan.
Yakni Desa Pangelen, Kamuning, dan Karongan. Sedangkan kelurahannya adalah Kelurahan Gunung Sekar, Dalpenang, Rongtengah, Karang Dalem, Polagan dan Kel. Banyuanyar. Banjir juga merusak fasilitas umum, 3 unit pasar, 12 unit sekolah dan terminal Trunojoyo pun beberapa waktu lalu ikut terendam banjir.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur gerak cepat meninjau daerah terdampak banjir di Sampang ini.
Kunjungan tersebut guna memastikan kondisi dan memetakan kebutuhan bagi masyarakat yang terdampak. Karena sebelumnya, banjir telah menggenangi permukiman warga, ruas jalan raya hingga beberapa fasilitas umum.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyempatkan diri berbincang, menyapa dan mendengarkan keluh kesah warga yang rumahnya terdampak banjir, tepatnya di kawasan Rong Tengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.
“Pukul 03.00 airnya mulai masuk ke rumah Bu. Tingginya 20 cm, dan terus naik,” kata warga kepada Khofifah. “Sekarang tapi sudah kering nggih?,” sahut Khofifah.
Khofifah memastikan bahwa kini banjir sebagian besar sudah mulai surut dan kering. Pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada para petugas untuk membantu membersihkan sisa-sisa lumpur dan sampah akibat luapan banjir.
Selanjutnya, mantan Menteri Sosial RI tersebut juga meninjau Pondok Pesantren Assirojiyyah Sampang, yang berada tak jauh dari lokasi sebelumnya. Di titik tersebut, genangan air juga tampak telah surut.
Selain itu, peninjauan dilanjutkan ke beberapa titik banjir lainya, di antaranya Ponpes Attaroqi 1 dan 2 Sampang dan Dapur Umum Dinas Sosial Sampang.
Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah berdialog bersama dengan para petugas di dapur umum yang disediakan oleh BPBD Jatim. Diketahui, dalam satu hari dapur umum mendistribusikan sebanyak 2500 nasi bungkus.
Melihat kondisi tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan dirinya tak memungkiri, jika saat ini intensitas hujan yang terjadi dibeberapa wilayah sangat tinggi, jika dibandingkan dengan dengan beberapa waktu sebelumnya.
“Jadi ini salah satu hal yang harus kita antisipasi bersama adalah kiriman air. Jadi tidak semata-mata hujan di satu lokasi, tapi juga kiriman air dari hulu,” terangnya.
“Ini yang memang harus dilakukan kewaspadaan secara kolektif dari semua pihak. Jadi Forkopimda, Bupati, Kapolres, Dandim, BPBD setempat dan tentu adalah elemen masyarakat secara kolektif melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan bersama,” jelas Khofifah.
Karenanya, ia meminta agar masyarakat menaati peringatan hidrometrologi dari BMKG untuk melakukan kewaspadaan bencana banjir di awal tahun. Apalagi, hal tersebut diperkuat dengan peringatan gelombang laut yang tinggi .
“Kebetulan gelombang di laut di bebe4apa area juga tinggi. Kemarin mungkin kawan-kawan sempat terkonfirmasi, ada kapal dari Lamongan mau ke Kalimantan. Ada yang memang harus menunggu 7 hari. itu sesuai dengan hasil prediksi dari BMKG untuk kewaspadaan, keselamatan, keamanan seluruh penumpang,” jelas Khofifah.
Dirinya mengingatkan, terkait segala sesuatu berbasis laut menurutnya haruslah sesuai dengan penyesuaian gelombang laut. Dimana dalam hal ini prediksi BMKG terkait bencana hidrometeorologi, yang memberikan update perubahan cuaca harus mendapatkan perhatian masyarakat.
“Rasanya tiga tahun terakhir ini harus lebih waspada, karena memang ada perubahan cuaca, perubahan iklim yang secara global, mempengaruhi kehidupan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, upaya mengantisipasi banjir juga telah dilakukan dengan melakukan pengerukan Kali Kemuning. Selain itu plengsengan dan pelebaran juga telah dilakukan.
“Nah, dari kali Kemuning itu kan ada dua muara yang ketemu nanti dekat PP. At-Taroqqi Karongan, saya pernah kesana. Waktu itu dengan pimpinan dari unit PUPR yang ada di Jawa Timur. Memang itu harus dibuatkan kanal. kalau di Jakarta itu seperti Banjir Kanal Timur karena ada pertemuan dua arus sehingga air langsung ke laut,” jelas Khofifah. (ST02)





