• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Mahasiswa ITS Inovasikan Alat Pendeteksi Larutan Limbah

by Redaksi
Rabu, 28 Desember 2022
Alat spektrometer pentakromatik, hasil rancangan tim PKM-KC ITS.

Alat spektrometer pentakromatik, hasil rancangan tim PKM-KC ITS.

SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Sektor industri menghasilkan berbagai larutan limbah yang mana 80 persennya dibuang tanpa pengolahan tepat. Salah satu penyebabnya adalah kegagalan dalam mengidentifikasi kandungan limbah tersebut. Berangkat dari permasalahan ini, tim mahasiswa dari Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan sebuah inovasi baru berupa Spektrometer Pentakromatik.

Tim ini mengembangkan Spektrometer Pentakromatik dengan jaringan syaraf tiruan untuk identifikasi polutan organik dan anorganik dalam air limbah industri. Untuk dapat mengolah larutan limbah tersebut, kandungannya perlu diidentifikasi terlebih dahulu agar proses pengolahan yang tepat dapat ditentukan. Karena itu, alat seperti spektrometer pentakromatik ini diperlukan supaya dapat mengidentifikasi kandungan larutan limbah dengan cepat dan akurat.

Salah satu anggota tim, Safri Aulia Rusdi, menjelaskan bahwa spektrometer pentakromatik ini bekerja dengan cara menentukan absorbansi cahaya tampak oleh suatu larutan. Dengan mengetahui absorbansi cahayanya, kandungan larutan tersebut dapat ditentukan. “Limbah saat diuji dengan spektrometer ini akan menghasilkan suatu spektrum absorbansi,” papar mahasiswa yang akrab dipanggil Rusdi ini.

BACA JUGA:  Kabupaten/Kota di Jatim 50 Persen Level 1 dan 50 Persen Level 2

Cahaya tampak yang dimaksud adalah cahaya yang dapat dilihat oleh mata telanjang manusia dengan panjang gelombang antara 380 sampai dengan 750 nanometer. Untuk alat ini, cahaya dipancarkan oleh lima lampu LED dengan warna yang berbeda-beda, yaitu ungu, hijau, biru, kuning, dan merah.

Untuk menggunakan alat ini, lanjut Rusdi, pertama-tama larutan diletakkan di sebuah kuvet dan dimasukkan ke dalam alat. Lalu, cahaya dari lima lampu LED dipancarkan melalui larutan limbah sehingga sebagian dari cahaya tersebut diabsorpsi oleh larutan. “Nilai absorbansi tersebut lalu ditentukan oleh sebuah detektor menggunakan prinsip hukum Lambert-Beer,” terang Rusdi lagi.

Setiap larutan akan memiliki tingkat absorbansi yang unik terhadap lima warna yang dipancarkan. Seperti contoh, jika sebuah larutan mengabsorpsi cahaya merah yang berlebihan, maka tingkat absorbansi cahaya merah tersebut akan memiliki nilai yang tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Tahap terakhir dari proses ini adalah memasukkan nilai-nilai absorbansi larutan terhadap semua lima warna cahaya ke dalam sebuah komputer. Komputer ini akan menggunakan algoritma Jaringan Saraf Tiruan Feed Forward Neural Network (JST FFNN) untuk mencocokkan nilai-nilai absorbansi yang telah didapatkan oleh spektrometer pentakromatik dengan database yang telah dibuat sebelumnya.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Susun Rencana Strategis Penyelesaian Tujuh Prioritas Pembangunan

“Setelah ini, kandungan larutan dapat langsung teridentifikasi,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, menurut Rusdi, proses ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan proses menggunakan spektrometer ultraviolet (UV) yang lebih konvensional. Yang pertama, proses ini relatif lebih cepat. Setelah memasukkan kuvet ke dalam alat dan mengambil pengukuran absorbansi cahaya, kandungan larutan dapat ditentukan saat itu juga.

“Proses identifikasi kandungan menggunakan spektrometer UV bisa satu hari atau lebih,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Fisika ITS ini.

Tidak hanya itu, dikatakan Rusdi, biaya pembuatan spektrometer pentakromatik ini relatif lebih murah. Secara total, biaya produksi spektrometer pentakromatik hanya berkisar sekitar Rp 2 juta. Biaya ini sudah termasuk keseluruhan komponen dan upah pekerja.

BACA JUGA:  Profesor ITS Teliti Jamur Pelapuk Kayu untuk Limbah Industri

“Spektrometer biasa itu bisa sampai belasan juta rupiah, Rp 14 juta ke atas biasanya,” ucapnya.

Bahkan dengan kelebihan-kelebihan tersebut, Rusdi memaparkan bahwa alat ini masih memiliki potensi pengembangan yang cukup luas. Tingkat keakuratan alat ini dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan cara memperbaiki algoritma JST FFNN beserta database-nya. Tidak hanya itu, kuvet yang digunakan sebagai tempat penampung larutan dapat dihubungkan secara langsung dengan saluran air limbah agar proses identifikasi limbah dapat dilakukan secara lebih cepat lagi.

Berkat kerja keras seluruh anggota tim yang dibimbing oleh dosen Departemen Fisika ITS Dr rer nat Ruri Agung Wahyuono ST MT, spektrometer pentakromatik ini dapat dikembangkan dengan sukses. Alhasil, tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) ini membantu menyukseskan ITS meraih peringkat III di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-35 dengan mendapatkan medali emas dan perunggu pada kelas Poster dan Presentasi. (ST05)

Tags: Alat Pendeteksi Larutan LimbahInovasiITS
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025

Berita Terkini

Ketua Perpamsi Teddy Setiabudi

Teddy Setiabudi Pimpin Perpamsi 2025–2029, Tegaskan Penguatan Kolaborasi dan Mitigasi Krisis Air Nasional

Minggu, 7 Desember 2025
Penyerahan bantuan secara simbolis pada Sekretaris Daerah Provinsi Aceh M. Nasir di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Provinsi Aceh. 

Pemprov Jatim Serahkan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 3,895 Miliar untuk Korban Bencana Aceh

Sabtu, 6 Desember 2025
Kegiatan Sabtu Berbagi oleh PAC PDIP Krembangan yang berlangsung di Jalan Lumba-Lumba, Surabaya.

PAC PDIP Krembangan Gelar “Sabtu Berbagi”, Wujudkan Gotong Royong untuk Warga

Sabtu, 6 Desember 2025

Empat Truk Logistik Bantuan dari Surabaya Kembali Diterbangkan ke Sumatra

Sabtu, 6 Desember 2025
Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya, Arief Boediarto, pada acara Madrasah Amil dan Nadzir di Ruang Majapahit, Kantor Bappendalitbang,.

Wujudkan Kota Pahlawan sebagai Kota Wakaf, Pemkot Surabaya Gelar Madrasah Amil dan Nadzir

Sabtu, 6 Desember 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In