SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya terus berupaya melakukan langkah membangkitkan perekonomian di pasar tradisional. Kali ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Surabaya ini meneken Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Bank Jatim tentang penyaluran fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Penandatanganan PKS ini dilakukan oleh Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo dan Pemimpin Cabang Bank Jatim Dr Soetomo Elok Ida Rusmita, disaksikan Direktur Mikro, Ritel dan Menengah Bank Jatim Arief Wicaksono. Penandatanganan dilaksanakan di ruang Semeru kantor pusat Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jumat (16/12).
Agus Priyo mengatakan KUR dibutuhkan pedagang. Setelah dua tahun pandemi Covid-19, para pelaku usaha (termasuk pedagang yang dalam naungan PD Pasar Surya) terkena dampak. Secara keuangan, cash flow-nya terganggu.
“Mudah-mudahan dengan PKS atau MoU ini, cash flow pedagang kami tidak terganggu lagi,” katanya.
Diterangkan Agus, PKS ini harus segera ditindaklanjuti dengan action di lapangan. Ia pun berharap dengan kerjasama ini, masing-masing pihak sama-sama mendapat keuntungan.
“Untuk Bank Jatim dapat keuntungan secara bisnis, dan untuk pemakai tempat usaha kami juga bisa berkembang untuk usaha mereka,” terangnya.
“Kami ingin pedagang kami maju dan naik kelas,” ujarnya lagi.
Secara teknis, Agus Priyo menjelaskan nantinya setelah penandatanganan PKS ini akan dilakukan pengumpulan data oleh Bank Jatim terhadap pedagang di pasar yang dikelola PD Pasar Surya. Selanjutnya, akan melakukan pengecekan apakah pedagang layak mendapatkan KUR.
“Setelah itu kami akan menerbitkan surat keterangan bahwa itu memang adalah pedagang kami, termasuk memberikan track reccord-nya,” jabarnya.
Menurut Agus, pihaknya mempersilakan Bank Jatim untuk masuk ke 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya. Berikutnya,
jika dinyatakan layak mendapatkan kredit, pedagang bisa mendapatkan KUR atau kredit mikro.


Sementara itu, Arief Wicaksono mengungkapkan dengan penandatanganan ini merupakan bentuk support Bank Jatim kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM untuk pemberdayaan ekonomi di Surabaya. Dikatakan pula, ini juga merupakan bentuk konsistensi Bank Jatim selaku BUMD dan berusaha memberikan kontribusi semaksimal mungkin kepada pemerintah daerah.
“Semoga bisa ditindaklanjuti lagi dengan kerja sama yang lain,” katanya.
Arief menjelaskan penyaluran KUR di Bank Jatim baru di dimulai pada pertengahan tahun 2021 lalu dengan nilai Rp 700 miliar. Angka ini kemudian naik di tahun 2022 menjadi Rp 2,5 triliun dan pada tahun 2023 mendatang bakal naik lagi menjadi Rp 4 triliun.
“Mudah-mudahan kuota itu bisa tersalurkan di antaranya melalui kerja sama ini, dan bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di pasar yang dikelola PD Pasar Surya,” paparnya. (ST01)





