SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Masyarakat sebagai pemegang kekuasaan absolut memiliki kekuatan yang besar untuk mengubah situasi sosial maupun bernegara. Termasuk dalam mengembangkan kapasitas sesuai yang diharapkan kebanyakan orang.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Gala Dinner World University Association for Community Development (WUACD) Summit in Conjunction with International Conference on Community Development 2022 di Hotel Mojopahit, Surabaya, Kamis (10/11).
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga tersebut, wagub yang akrab disapa Emil itu menyebutkan bahwa sekarang ini kekuatan masyarakat semakin terlihat di tengah bidang Community Development yang semakin berkembang.
“Saya pikir bidang Community Development ini urgensi dan kepentingannya semakin berkembang. Dan saya rasa, kekuatan masyarakat menjadi sangat penting dalam pengembangan kapasitas melebihi apa yang kita bayangkan,” ucapnya.
Menurut Emil, kekuatan masyarakat merupakan satu dari prinsip Pentahelix yang selama ini dicanangkan di banyak program untuk membangun lingkungan atau situasi ideal yang diinginkan masyarakat.
“Kita semua tahu tentang Pentahelix yang di dalamnya terdapat bisnis, akademisi maupun pemerintah. Tapi sekarang kita tambahkan masyarakat dan juga media di sana,” terang Emil.
Mantan bupati Trenggalek itu lebih jauh menerangkan, kekuatan masyarakat yang diwujudkan pada tindakan nyata menentukan pengembangan di masa yang akan datang. “Kita semua ingin mencapai Sustainable Development Goals dan itu tidak mudah. Nah Community Development ini mengenali sifat dasar manusia, yakni untuk melakukan yang terbaik,” tuturnya.
“Ini hal bernilai yang seringkali disalahartikan orang dengan altruisme. Saya tidak percaya akan altruisme, saya percaya bahwa manusia secara naluriah ingin berbuat baik dan tidak bertindak hanya berdasarkan kepentingan pribadi,” tambah Emil.
Di akhir, Emil mengatakan bahwa untuk mengaktifkan altruisme dibutuhkan banyak proses yang memungkinkan diskusi pada forum akademik. Sehingga, kekuatan masyarakat dapat dimaksimalkan.
“Mudah-mudahan dengan konferensi semacam WUACD ini, bisa kita temukan apa saja yang bisa berfungi dan apa saja yang harus dihindari. Ciptakan data menggunakan metodologi terbaik yang ada agar kekuatan masyarakat ini bisa diaktifkan. Terima kasih,” tutupnya. (ST02)