SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro ketambahan satu trash rack atau penyaring sampah di afvoer wilayah hulu pada 2022. Sehingga, di wilayah perkotaan Bojonegoro kini memiliki empat trash rack.
Kabid Operasional dan Pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro David Yudha Prasetya menjelaskan trash rack berfungsi untuk menyaring sampah agar terpusat dan bisa dikendalikan. Ia menjelaskan pengadaan satu trash rack pada 2022 ini berbeda dengan tiga trash rack lainnya. Sebab lokasinya berada di hulu, sementara tiga lainnya berada di lokasi hilir.
“Titik-titik trash rack itu bertujuan agar sampah tidak masuk ke afvoer hilir. Sementara satu trash rack berada di hulu afvoer Sukorejo tepatnya di Desa Sukorejo ini untuk mencegah sampah agar tidak masuk ke wilayah perkotaan,” katanya, Selasa (8/11).
“Jadi, trash rack berfungsi untuk pengendalian sampah agar tidak masuk ke drainase kota,” tambah David.
Ia menyebut tiga trash rack sebelumnya ada di wilayah hilir berada di Kelurahan Ledok, Kelurahan Banjarrejo, dan Kelurahan Karangpacar. Sementara satu trash rack di hulu berada di Desa Sukorejo.
Dikatakan, petugas kebersihan PU SDA (Pasukan PUSDA) membersihkan trash rack setiap hari agar tidak terjadi penumpukan sampah pada afvoer yang mengakibatkan cepatnya terjadi sedimentasi.
“Penyediaan trash rack ini agar sampah tersaring dan bisa dikendalikan sehingga tidak menyebabkan banjir. Persoalan banjir tidak hanya menjadi tugas pemerintah. Namun diperlukan kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, terlebih pada saluran-saluran air,” imbuhnya. (ST10)





