SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya menggelar “Sambat nang Cak Eri” di 31 kecamatan dan kelurahan melalui daring, Jumat (4/11). Bukan hanya camat dan lurah, jajaran kepala dinas di lingkup pemkot juga turut serta dalam acara tersebut.
Melalui monitor di ruang kerjanya, Wali Kota Eri Cahyadi memantau satu persatu suasana pelayanan publik di kantor kecamatan dan kelurahan. Sesekali ia juga mendengarkan percakapan lurah dan camat ketika melayani warganya yang membutuhkan bantuan.
“Nanti diberi keputusan langsung ya pak, jangan sampai nanti warga itu menunggu tanpa ada keputusan,” tuturnya.
Ketika di ruang kerjanya, ia juga memperhatikan ruang pelayanan di Kelurahan Dr. Soetomo, Kecamatan Tegalsari. Dari CCTV ada salah satu petugas yang menggunakan busana tidak sepantasnya ketika melayani warga.
Eri pun menegur lurah Dr. Soetomo agar mengingatkan stafnya yang menyalahi aturan tersebut. “Pak lurah tolong itu (staf) diingatkan, kalau lagi beli minum nggak apa, tapi jangan pakai kaos dan sandal jepit gitu di pelayanan. Nggak apik iku, jangan boleh masuk kalau pakai baju gitu,” tegas Eri.
Selanjutnya, ia juga melihat beberapa tayangan lain melalui layar monitor yang ada di depan meja kerjanya. Saat itu, ia memperhatikan komunikasi antara lurah Tambakrejo dengan warga yang akan mengurus akta kelahiran.
Warga yang akan mengurus akta kelahiran itu ternyata juga dibantu oleh Kader Surabaya Hebat (KSH), LPMK dan Ketua RW. Melihat hal tersebut, Eri Cahyadi mengajungi jempol semua yang terlibat membantu warga.
“Nah iki baru top. Wes engko tak keki hadiah iku (Nah ini baru top. Sudah nanti saya beri hadiah itu kadernya),” ujar Eri.
Setelah itu, ia memberikan pengarahan kepada seluruh kepala dinas, camat dan lurah. Dalam pengarahan itu ada dua point penting yang disampaikan, di antaranya yaitu kepala dinas, camat dan lurah diharapkan bisa saling berkoordinasi melalui zoom ketika ada permasalahan warga.
Ketika ada masalah warga yang ada kaitanya dengan dinas, diharapkan bisa selesai pada saat acara “Sambat nang Cak Eri” di hari yang sama. Contoh kasus yakni, pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk).
Apabila ada yang yang kesulitan mengurus KTP/KK/Akta kelahiran diharapkan bisa berkoordinasi langsung dengan Kepala DInas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) untuk segera diselesaikan.
“Sehingga ketika dia (warga) pulang, itu dipastikan sudah membawa KK. Atau, ketika sudah selesai, besoknya bisa diantar ke rumah warga yang mengurus KK tadi. Itu baru yang namanya Surabaya Smart City, kalua warga nunggu lama itu kasihan,” terangnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan soal jaringan agar acara “Sambat nang Cak Eri” bisa berjalan lancar. Menurutnya, di hari pertama acara tersebut digelar secara daring, masih ada beberapa jaringan yang kurang stabil, sehingga menimbulkan suara noise.
“Minta tolong Pak Fikser (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika) sebelum acara koneksinya dicoba terlebih dahulu semuanya. Jangan putus nyambung koneksinya nggih pak, karena masyarakat itu butuh kepastian. Saya matur nuwun sanget nanti jumat depan kita jumpa lagi,” pungkasnya. (ST01)





