SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pangan merupakan kebutuhan mendasar masyarakat. Pangan merupakan hal penting juga dalam dimensi kesejahteraan, baik bersifat secara perorangan, komunitas, maupun umum.
Di sisi lain, tingkat kesejahteraan petani yang rendah bakal berdampak pada nilai produktivitas pertanian yang lebih rendah. Petani dapat kehilangan motivasi untuk memperpanjang produksi dan mengabaikan standar panen.
Akibatnya harga jual komoditas gabah/beras menjadi rendah dan keinginan untuk mendapatkan gizi yang sesuai tidak dapat dipenuhi dengan tepat.
Hal ini mendasari dilakukannya Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupten Bojonegoro dengan Bulog. MoU ini tentang optimalisasi produksi gabah/beras melalui modern rice milling plant dan pemberdayaan BUMD/BUMDes/Poktan/Gapoktan
MoU diteken di di rumah dinas Bupati Bojonegoro. Kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita.
Febby Novita memberikan apresiasi pada upaya Pemkab Bojonegoro yang tercermin dengan adanya kerja sama ini. Dikatakan pula, saat ini Bulog menjadi pemasok beras terbesar dan memililiki jangkauan yang luas di Indonesia.
Menurutnya, Bojonegoro salah satunya menjadi titik potensi berdirinya gudang dan penggilingan padi Bulog yang berada di Desa Kunci, Kecamatan Dander.
Dengan adanya gudang dan penggilingan padi tersebut Febby menambahkan, dengan mendistribusikan gabah/beras melalui Bulog akan menjadi nilai manfaat bagi petani regional, agar memiliki akses yang memadai. “Selain itu petani tidak lagi menjual gabah/beras ke kartel, perantara, atau tengkulak dengan harga beli rendah,” katanya.
“Sehingga hal itu dapat terbentuk tujuan bersama dengan petani, yaitu membentuk kesadaran kolektif dalam rangka kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional,” lanjutnya.
Dalam hal ini Bulog berkomitmen serta menunjukkan, memberi kesempatan bagi Pemkab Bojonegoro untuk mengelola nilai komoditas beras di pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani agar dirasakan masyarakat luas dampaknya.
Sementara itu Bupati Anna Mu’awanah juga menyambut baik bentuk kerja sama sinergitas antara Pemkab Bojonegoro dengan Perum Bulog ini. Diterangkan, kesepakatan bersama ini adalah sebagai landasan para pihak untuk saling memberi dukungan serta kerja sama yang saling bermanfaat bagi masing-masing pihak dalam peningkatan produksi dan kualitas gabah/beras.
“Serta optimalisasi pemanfaatan sarana pengolahan gabah/beras melalui Modern Rice Milling Plant (MRMP) serta memberdayakan sumber daya dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat di Bojonegoro,” ungkapnya. (ST10)





