SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot telah membentuk tim percepatan pencegahan penyakit Tuberkulosis (TBC) di Surabaya. Agar pencegahan TBC maksimal, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta jajarannya melakukan kroscek melalui fasilitas kesehatan yang ada di kelurahan dan kecamatan.
Hal itu disampaikannya saat pertemuan Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penanggulangan TBC di Graha Sawunggaling. Dalam pertemuan itu, Eri Cahyadi didampingi jajaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dinas Kesehatan Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Eri Cahyadi mengatakan, dalam penanganan penyakit TBC, menurutnya sama dengan pencegahan kasus Covid-19. Sebelum pasien dinyatakan suspek TBC, ia ingin jajarannya mengetahui terlebih dahulu kawasan mana saja yang paling banyak kasusnya.
“Pada intinya, penanganan TBC ini seperti Covid-19. Kalau kita sudah tahu berapa banyak kasus Covid-19 atau TBC, itu langsung kita tangani dengan obat. Kalau sudah begitu, ke depannya akan sembuh semua 100 persen,” kata Eri Cahyadi, Kamis (20/10).
Justru, lanjut dia, ketika kasus TBC semakin banyak ditemukan di Surabaya, maka akan semakin bagus. Dengan kroscek secara langsung, maka penderita TBC di Kota Pahlawan akan semakin banyak yang disembuhkan.
“Di sisi lain, ketika tidak ditemukan kasus TBC malah tambah bagus. Tetapi yang saya khawatirkan itu malah ke depannya bisa jadi gunung es. Setelah dinyatakan kasusnya sedikit, tiba – tiba meledak. Inilah yang kita inginkan agar turun langsung untuk kroscek,” papar dia.
Ia pun menyatakan ingin, penanganan TBC juga sama dengan kasus stunting, gizi buruk dan kemiskinan. Ketika semua struktur yang ada di kecamatan dan kelurahan itu turun, maka masalah tersebut akan cepat diselesaikan. (ST01)