SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XII untuk menjadi game changer (pengubah permainan) saat kembali di daerah masing-masing. Untuk menjadi sosok tersebut, ASN harus memiliki karakter yang disebut IKI. Yakni inisiatif, kolaboratif dan inovatif (IKI).
Pesan tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat menutup PKN Tk.II Angkatan XII di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim Jumat (14/10) siang.
“Setelah pelatihan kepemimpinan ini kita berharap akan lahir sosok pemimpin perubahan yang mampu menjadi game changer di daerahnya masing-masing,” ungkap Khofifah.
Khofifah menyebutkan, di Jatim ada banyak referensi yang berhasil menjadi sosok Game Changer. Di antaranya ialah Dr. Soetomo, Ir. Soekarno, KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Hasyim Asy’ari. Ke depan, Khofifah berharap inovator perubahan tersebut akan lahir dari orang-orang yang saat ini telah mengikuti PKN Tk. II di BPSDM Jatim ini.
“Ini adalah beberapa pendahulu yang mewariskan karakter IKI bagi the next game changer. Maka kalau ditanya bagaimana cara jitu menghadapi permasalahan global, IKI jawabannya,” tegasnya
“Mungkin LAN punya terminologi sendiri, tapi saya meyakini bahwa sosok pemimpin perubahan adalah sosok berkarakter IKI dan akan jadi game changer untuk memberi dampak positif di daerahnya, di prrovinsinya, di negaranya dan juga di dunia,” sebut Gubernur Khofifah.
Khofifah juga berharap, adanya monitoring lanjutan terhadap program perubahan yang telah diusulkan oleh para peserta PKN. Harapannya, program perubahan itu benar-benar diterapkan dan berdampak positif bagi daerahnya masing-masing.
“Kami berharap betul ketika sudah kembali ke daerah masing-masing, monitoring program perubahan ini akan dipantau secara berkala,” harapnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, saat ini BPSDM Jatim telah bertransformasi menjadi Corporate University (Corp-U) yang berbasis pada pencapaian SDG’s. Hal ini diharapkan dapat mencetak ASN yang memiliki orientasi pada sejumlah isu utama tujuan pembangunan berkelanjutan. Antara lain perubahan iklim, pelestarian sumber daya laut dan pemanfaatan ekosistem darat.
“Saat bertemu Dubes Swedia Marina Berg di Grahadi kemarin, saya sampaikan komitmen Jawa Timur untuk mewujudkan pengembangan kompetensi ASN yang berorientasi pada tujuan SDG’s yang saat ini sudah dilakukan di BPSDM Jawa Timur dengan mengimplementasikan semua kegiatan pelatihan dengan materi kurikulum SDGs,” ujar Khofifah.
Dalam upaya mencapai 17 indikator SDG’s, Jatim juga terus berupaya mewujudkan Net Zero Emission 2060 melalui RUED (Rencana Umum Energi Daerah).
“Di berbagai OPD sudah banyak yang menerapkan SDG’s. Di Dinas ESDM sedang menggencarkan PLTS berbasis atap. Juga ada Bapenda Jatim yang memberikan insentif pajak 90% bagi pemilik kendaraan bermotor basis listrik,” urai Khofifah.
“Dari sinilah, Maka saya harapkan bahwa ruh SDG’s yang didapatkan selama pelatihan kepemimpinan bisa menjadi komitmen bersama,” imbuhnya. (ST02)





