SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Pemerintah Desa (Pemdes) Mlideg, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, realisasikan peningkatan jalan poros Desa yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) tahun anggaran 2021 dengan aspal hotmix.
Kepala Desa Mlideg Erry Cahyono mengatakan, saat ini pihaknya sedang merampungkan pengaspalan jalan poros penghubung antar desa tahap I dan II yang telah menjadi skala prioritas Pemdes sepanjang 1.440 meter dan lebar 3,2 meter.
“Kami telah menyelesaikan untuk pengaspalan jalan poros tahap II sepanjang 700 meter di dua lokasi awal bulan oktober, yaitu di Desa Mlideg penghubung ke Desa Tumbrasanom panjang 419 meter dan di Dusun Ngrapah 281 meter,” tuturnya, Kamis (13/10).
Ia berharap, hasil pembangunan tersebut dapat dirasakan manfaatnya dalam meningkatkan faktor perekonomian, pertanian, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
“Harapannya dengan pengaspalan jalan ini bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat Desa Mlideg, mempermudah serta memperlancar aktifitas warga,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, ia meminta masyarakat ikut berkontribusi dalam menjaga serta merawat setiap hasil pembangunan yang ada di Desa Mlideg. Ia berpesan apabila warga yang punya traktor lewat di jalan aspal BKKD tersebut rodanya harus dikasih ring atau alas, dan juga untuk kendaraan tidak overload membawa muatan.
“Semoga dengan adanya BKKD ini bisa memperlancar masyarakat untuk keluar masuk Desa serta mari kita sama sama untuk menjaga pembangunan yang sudah ada,” katanya.
Di sisi lain, ia berterimakasih terhadap Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang sudah memberikan kucuran dana untuk Desa Mlideg Rp 2 miliar untuk pengaspalan jalan poros desa.
Sementara itu Satem, warga Desa Mlideg Rt 4 mengatakan senang karena akses jalan poros yang menghubungkan Desa Mlideg dan Tumbrasanom akhirnya diperbaiki dan mulus. “Alhamdulillah ikut senang, sekarang aktivitas masyarakat menjadi nyaman dan lancar karena jalan ini adalah jalan utama,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Suparman ketua RT 11 Dusun Ngrapah, Desa Mlideg. Ia menjelaskan sebelum jalan diaspal mobilitas warga kurang nyaman, karena jalan yang masih paving dan sudah rusak.
“Tiap sore anak anak kecil Dusun sini suka rame-rame bersepeda, sebelum diperbaiki sering ada anak kecil jatuh saat naik sepeda, karena pavingnya yang njepat (tidak rata). Sekarang alhamdulillah jalannya sudah mulus jadi aman,” ucapnya.
Sukisno, warga RT 12 dusun setempat juga mengungkapkan kebahagiaannya. “Sejak jalannya diperbaiki, mengangkut hasil panen semakin nyaman, dulu sebelum diaspal kalau pas panen agak susah apalagi di musim hujan,” ujarnya. (ST10)





