SURABAYATODAYID, BOJONEGORO – Wisuda Sarjana Stikes Rajekwesi Bojonegoro kembali digelar, rabu (12/10). Sidang Senat Terbuka dan Pelantikan Wisuda Keperawatan DIII yang Ke-27 dan DIII Teknologi Bank Darah ke-1 dilaksanakan penuh khidmat di aula Dewarna Hotel.
Hadir dalam acara ini Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Pembina Yayasan Pendidikan Kesehatan STIKES Bojonegoro Imam Soepardi, Kepala Dikti Layanan Wilayah 7, Kepala Dinkes, Direktur RSUD dr Sosodoro Djati Koesoemo, Direktur RS Ibnu Sina, Direktur RS Aisyah, Civitas Akademika STIKES Rajekwesi Bojonegoro, dan segenap rektor perguruan tinggi di Bojonegoro.
Wisuda tahun 2022 ini diikuti oleh 87 mahasiswa. Acara dimulai dengan para wisudawan yang memasuki tempat prosesi wisuda dengan berbaris sesuai dengan program studi masing-masing.
Imam Soepardi mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan/wisusawati yang telah menyelesaikan studinya dengan prestasi yang membanggakan. Ia berpesan bahwa wisuda bukanlah akhir dari pendidikan.
“Sebaliknya, wisuda merupakan awal dari langkah panjang untuk dapat mendharma bhaktikan disiplin ilmu yang diperoleh demi pencapaian derajat kesehatan yang maksimal di Kabupaten Bojonegoro,” ungkapnya.
Imam Soepardi yang juga merupakan mantan bupati Bojonegoro ke-37 dan ke-38 menceritakan sejarah panjang tentang berdirinya AKES Rajekwesi hingga menjadi STIKES yang diinisiasi oleh 5 orang.
Ia juga bercerita ketika menjadi anggota DPR RI yang pada waktu itu bersama-sama Anna Mu’awanah ketika masih duduk bersama di komisi anggaran DPR RI. “Jadi Bu Anna Mu’awanah adalah penerus saya,” candanya.
Sementara itu Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan, berbagai permasalahan terkait dengan kesehatan harus direspons dengan baik. Karena kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara.
“Pembangunan kesehatan merupakan prioritas pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera,” katanya.
Selain itu sebagai salah satu implementasi misi mewujudkan peningkatan sumber daya manusia yang berkelanjutan, maka beberapa kebijakan di Pemkab Bojonegoro sebagai contoh 99,1 persen masyarakat Bojonegoro sudah tercover oleh asuransi BPJS.
Ia pun berharap STIKES Rajekwesi bakal terus melahirkan SDM andal. “Tentunya akan membantu Pemkab Bojonegoro di bidang kesehatan,” terangnya.(ST10)





