SURABAYATODAY.ID, LUMAJANG – Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) merupakan sebuah keharusan bagi seorang dosen. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. PKM merupakan bentuk kegiatan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam bentuk pemberdayaan masyarakat.
Sebagai bentuk aplikasi Tri Dharma, Dosen Program Studi Ekonomi Islam (Ekis) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya melakukan PKM di Kabupaten Lumajang bekerja sama dengan Tim Penggerak (TP) PKK kabupaten setempat Kegiatan ini mengambil tema “Pengelolaan Keuangan Berbasis Syariah”
Adapun kegiatan ini bertempat di gedung Panti PKK Lumajang, Senin (29/8). Acara dihadiri dan dibuka oleh Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang Musfarinah Thoriq (Ning Farin). Kegiatan ini diketuai oleh Sri Abidah Suryaningsih, dengan anggota Moch Khoirul Anwar, Clarashinta Canggih, dan Fira Nurafini.
Ketua Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Sri Abidah Suryaningsih menjelaskan kegiatan kerjasama ini sudah dirancang sejak lama. “Kami sudah merencakan sebelum pandemi, namun baru terlaksana sekarang,” ungkapnya.
Ia.menjelaskan kegiatan ini adalah bentuk dari pengabdian dosen. Menurutnya, dosen tidak hanya berada di bidang pendidikan maupun penelitian.
“Kami juga bersama-sama dengan masyarakat, ingin sering berbagi teori dan ilmu,” terangnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Ning Farin mengatakan, bahwa sejak berlangsungnya pandemi Covid-19, PKK telah menginisiasi di seluruh kecamatan, untuk mengajak dan memberikan dukungan kembali kepada UKM yang berada di wilayah kecamatan masing-masing. “Kegiatan PKM ini sangat tepat. Di saat Tim PKK Lumajang sedang menggerakkan untuk membangkitkan ekonomi melalui UKM, teman-teman dosen Unesa hadir memberikan pendampingan,” ungkapnya.
Sementara itu, Clarashinta menjabarkan, literasi masyarakat khususnya kaum wanita dalam pengelolaan keuangan berbasis syariah kepada masyarakat perlu ditingkatkan. Sebab wanita memiliki peran yang sangat strategis dalam keluarga.
Aktivitas belanja kebutuhan keluarga diatur oleh istri sebagai ibu rumah tangga. “Ibu rumah tangga memiliki peran yang sangat strategis dan sangat menentukan dalam pengelolaan keuangan keluarga. Di sini lain, banyak wanita yang terjerat pinjaman online bermasalah,” kata dia.
Ia menerangkan hal ini salah satunya disebabkan oleh lemahnya pengelolaan keuangan rumah tangga. Melalui pelatihan ini diharapkan adanya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat, khususnya pengelolaan keuangan berbasis syariah. (ST01)





