SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan kiprah prestasi membanggakan dalam berbagai ajang baik skala nasional maupun internasional. Kali ini, ITS berhasil meraih penghargaan perguruan tinggi kategori Manajemen Pengelolaan Terbaik secara Nasional pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Award 2022.
Direktur Kemahasiswaan ITS Dr Imam Abadi menjelaskan PKM ini merupakan ajang kemahasiswaan yang populer karena diikuti oleh ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Untuk menjadi perguruan tinggi terbaik, ITS menggunakan parameter keberhasilan PKM di tahun sebelumnya.
Di antaranya dengan berfokus pada indikator pelaksanaan PKM terbaik, perguruan tinggi terbaik dalam pengelolaan, salah satu dosen juga mendapatkan penghargaan sebagai Dosen Pendamping Terbaik dengan lima proposal didanai, dan mahasiswa dengan presentasi laporan terbaik.
Tak heran, ITS sudah memilik rekam jejak bagus dalam PKM tahun sebelumnya. Tahun ini, ITS mendapat kuota 400 proposal untuk delapan bidang, 50 untuk artikel ilmiah, dan 50 untuk Gagasan Futuristik Konstruktif (GFK). “Dapat meraih perguruan tinggi terbaik merupakan hal yang bergengsi karena di sini kita bersaing dengan perguruan tinggi favorit lainnya,” ungkap Imam.
Selain itu, lanjutnya, ITS juga kembali menempati peringkat ketiga proposal terbanyak yang berhasil lolos didanai dengan jumlah 59 proposal. ITS pun bisa mengisi semua kuota pada bidang yang disediakan oleh PKM. Tak hanya itu, ITS juga patuh terhadap pelaporan kemajuan PKM.
“Hal ini yang menjadikan ITS terpilih sebagai pelaksanaan PKM terbaik,” ucapnya bangga.
Dikatakan Imam, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS juga mengeluarkan upaya yang tak main-main dalam mendukung mahasiswanya. Ditmawa melakukan pembinaan yang sistematis mulai dari sosialisasi PKM, workshop, dan klinik penulisan proposal.
Adanya workshop memberikan pencerahan mahasiswa akan pentingnya PKM untuk melatih kemampuan ilmiah dan berfikir cerdas. Pembimbingan klinik penulisan proposal PKM, juga sebagai wadah untuk menampung dan memotivasi mahasiswa guna mengunggah proposal PKM.
Dosen Teknik Fisika ITS ini juga menyampaikan alur dalam mengikuti ajang PKM mulai dari tahap internal ITS. Sebelum berkecimpung pada PKM nasional, ITS mengadakan liga PKM skala institut untuk menggalang proposal mahasiswa.
“Di sini kami menggalang 1.400 proposal mahasiswa ITS, lalu dilakukan proses penilaian serta bimbingan hingga ditemukan pemenang untuk proposal terbaik,” terangnya.
Sementara itu, ajang PKM yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini sudah dilaksanakan secara offline. Pasalnya, PKM yang sempat dilangsungkan online akibat pandemi ini membuat tim mahasiswa terkendala dalam pelaksanaannya.
“Pelaksanaan secara offline tentunya memudahkan mahasiswa dalam melakukan wawancara, merealisasikan ide, dan melakukan uji coba,” tutur Imam. (ST05)





