SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Suasana Alun-Alun Bojonegoro nampak berbeda, Sabtu (10/9) malam. Warga Bojonegoro berkumpul dan tumplek blek di lokasi ini untuk mengikuti acara Full Moon Sinau Bareng Cak Nun.
Bahkan, sejak sore warga sudah berdatangan. Meski hujan deras sempat mengguyur wilayah Bojonegoro dan sekitarnya, namun tak mengurangi antusiasme warga mengikuti acara tersebut.
Sambil menunggu acara dimulai, puluhan Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta pedagang kaki lima diserbu masyarakat yang hendak mengikuti Sinau Bareng Cak Nun ini. Hal itu tentu saja mendatangkan berkah bagi para pedagang.
Salah satu jajanan favorit yang sangat cocok di cuaca hujan gerimis dan banyak diminati para pengunjung adalah tahu petis.
Rati, penjual tahu petis dari Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro mengaku sangat bersyukur dengan adanya acara yang diselenggarakan oleh Pemkab Bojonegoro. Menurutnya, acara sepeeti ini sangat membantu ekonomi warga, khususnya para pedagang.
Rati menceritakan bahwa ia sudah lama menjadi penjual tahu petis. Setiap acara dapat meraih untung Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.
Dia juga berharap dengan menurunnya level pandemi, perekonomian khususnya bagi pelaku UMKM dan pedagang kecil akan pulih kembali. Salah satunya melalui event yang diselenggarakan Pemkab Bojonegoro ini.
“Semoga semakin banyak acara ataupun event yang diselenggarakan oleh pemerintah,” harapnya.
Hal senada juga dirasakan Sumarni, pedagang plastik untuk alas duduk. Meskipun tidak menentu, Sumarni dari Kediri mengaku dapat menjual 30-40 plastik di mana satu plastik dijual dengan harga Rp 5 ribu.
“Tergantung banyaknya pengunjung. Semakin banyak pengunjung semakin banyak pula kesempatan plastik saya terjual,” tuturnya.
Meskipun diguyur hujan, semarak musik Kyai Kanjeng yang hadir bersama Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, tak mengurangi antusiasme warga.
Salah satu masyarakat Bojonegoro yang hadir dalam acara tersebut, Khusna terlihat sangat antusias, bahkan pukul 16.40 WIB dirinya bersama rekan perempuannya sudah berada di alun-alun.
“Aku sih seneng banget, soalnya aku suka dengan dawuh-dawuh Mbah Nun,” ungkap gadis asal Desa Ngampal Sumberrejo tersebut.
Hal senada juga dikatakan Sinta, perempuan asal Kecamatan Malo. Ia mengungkapkan dirinya merasa terhibur dengan acara-acara besar yang diselenggarakan Kabupaten Bojonegoro di pertengahan tahun 2022, salah satunya mengundang Cak Nun malam ini.
“Pertengahan tahun ini merasa sangat ‘frash’ karena Pemkab menghadirkan acara-acara bertajuk islami juga budaya,” pungkasnya. (ST10)