SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama sejumlah kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan pemkot, meninjau kawasan Dolly pada Senin (29/8). Tinjauan itu dilakukan mulai dari taman, eks Wisma Barbara hingga Pasar Burung dan Batu Akik Dolly.
Eri menargetkan, kawasan wisata Dolly dapat berubah total pada bulan Desember 2022. Pengembangan kawasan itu pun direncanakan pula menggunakan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD tahun 2022.
“Target saya bulan Desember ini kawasan Dolly sudah berubah. Dolly ini sebenarnya sudah ada perencanaan, kita ada beberapa gambaran perencanaan dibantu UK (Inggris), itu akan kita sinergikan dengan perencanaan pemkot,” sebutnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menjelaskan, bahwa di tahun 2022 Wali Kota Eri Cahyadi menginginkan agar ada pengembangan kawasan Wisata Dolly. Terutama pengembangan atau penataan ulang eks Wisma Barbara.
“Pak Wali ingin ada rekonstruksi untuk kawasan ini, baik dari sisi parkir maupun kebangkitan ekonomi, termasuk sejarah Dolly. Kemudian ada working space, ada semacam untuk kegiatan anak-anak muda,” kata Irvan.
Ia menyebut, eks Wisma Barbara yang memiliki enam lantai tersebut akan kembali ditata ulang secara menyeluruh. Rencananya, di lantai 1 gedung tersebut, akan dilengkapi dengan kafe atau kuliner.
“Kemudian lantai atas untuk produksi (sandal) dan working space,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya ini menjabarkan, dalam proses pengembangan kawasan Wisata Dolly, pihaknya tidak bekerja sendiri, melainkan berkolaborasi dengan sejumlah PD terkait. “Kita minggu depan akan konsep dengan PD terkait. Kemudian kita paparkan dan fix-kan termasuk anggarannya dengan dewan di PAK 2022, kebutuhannya berapa,” terangnya.
Sementara itu, Camat Sawahan Kota Surabaya, Yunus menambahkan, bahwa perencanaan yang akan digarap pemkot di kawasan Dolly dilakukan secara menyeluruh. Artinya, seluruh objek yang ada di sepanjang Jalan Kupang Gunung Timur dikoneksikan dan dapat saling mendukung.
“Tahun ini sudah berubah. Jadi, satu spot satu dengan yang lain sepanjang Gang (Dolly) ini terkoneksi. Dan yang terpenting manfaatnya bisa nendang atau dirasakan masyarakat sekitar,” kata Yunus.
Bahkan, pasca tinjauan yang dilakukan Wali Kota Eri Cahyadi, Yunus mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk mendata warga RW 6 dan RW 12 yang tinggal di sepanjang Gang Dolly. Nantinya, warga di sana yang memiliki penghasilan di bawah Rp 2 juta, akan diberdayakan pemkot melalui program padat karya di kawasan Wisata Dolly.
“Sehingga nantinya perubahan di daerah ini warga tidak hanya menjadi penonton, tapi menjadi pelaku di kawasan wisata ini. Jadi konsep padat karya benar-benar bisa maksimal di kawasan eks lokalisasi Dolly ini,” pungkasnya. (ST01)





