SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Di Kabupaten Bojonegoro digelar pawai budaya. Di hari kedua ini, pawai berlangsung semakin semarak dan penuh ceria.
Sebanyak 26 peserta tingkat SD/MI dan SMP/MTs kegiatan yang merupakan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 ini. Keragaman seni dan budaya dirangkum dalam satu kegiatan yang gegap gempita. Warga pun antusias menonton pawai budaya ini.
Beragam tema dibawakan oleh peserta baik di tingkat SD sederajat, maupun di tingkat SMP sederajat. Mulai dari Kirab Pusaka Ki Andong Sari, Tari Kembang Mayang yang bernuansa merah menggambarkan simbol Kahyangan Api, hingga melestarikan budaya tayub dalam rangkaian prosesi pengantin Jawa.
Selain itu ada juga yang bertema Kanjeng Soemantri. Ada pula peserta yang menampilkan penggambaran Panji Wayang Krucil untuk mengenalkan pada generasi milenial dan Ruwatan Murwakala. Di tingkat SMP sederajat beberapa di antaranya menampilkan Tirto Sumur Pitu dan Ragam Rondo Songo.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro Budiyanto mengatakan, tujuan kegiatan untuk menggali, melestarikan seni budaya tradisional, dan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-77.
Pawai Budaya hari kedua ini mengusung tema Keberagaman Seni Budaya Tradisional Bojonegoro. Turut serta 26 peserta dengan rincian 17 kelompok peserta dari tingkat SD/MI dan 9 kelompok peserta dari tingkat SMP/MTs.
“Untuk pawai budaya hari kedua ini rute berubah. Mengingat hasil analisa dan evaluasi tim keamanan kemarin. Perubahan arah rute tidak mengubah jarak tempuh,” jelas Budiyanto.
Rute mulai dari Jl Mas Tumapel – Jl Imam Bonjol – Jl Kartini – Jl Teuku Umar – Jl Panglima Sudirman – Jl MH Thamrin – Jl Mastrip – Finish Jl Imam Bonjol depan Satlantas.
Lebih lanjut, Budiyono memaparkan untuk dewan juri hari ini ada tiga orang. Di antaranya Heri Prasetya Seniman dan Koreografer dari Jawa Timur, Budayawan dan Dosen STKW Jawa Timur Supatmo, Seniman Muda dan Alumni STKW Jawa Timur di Bojonegoro Supriadi.
Masih dalam kesempatan sama, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah melihat pawai kedua semakin ramai. Bupati berpesan para peserta pawai untuk menjaga kesehatan karena rute yang ditempuh lumayan.
“Jika kelelahan, sebaiknya jangan dipaksakan. Yang penting partisipasinya,” ujar Bupati Anna.
Ia menuturkan, Bojonegoro memiliki sumber-sumber budaya yang perlu digali dan dikembangkan. Pengembangan itu dengan daya dukung kreatifitas artifisial, batik, hingga seni musik.
“Kami segera menyiapkan kreatifitas anak muda yaitu Nglenyer Fashion Week yang sebentar lagi kita laksanakan dengan beberapa tema menggali potensi batik dan tenun yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” ucapnya.
Bupati pun berharap, dengan event selanjutnya ini dapat mendorong putra-putri terhadap passionnya. Di antaranya seperti tata boga maupun di bidang busana. Sebab, seluruh potensi itu merupakan bagian dari karakter di dalam pengembangan diri.
“Dengan mengetahui passion, mereka sudah membuat pondasi yang kuat untuk meraih masa depan lebih baik. Mudah-mudahan Pawai Budaya berjalan lancar,” imbuh Bupati. (ST10)





