SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kembali menggelar “Ngobras” (Ngobrol Santai) dengan Kader Surabaya Hebat (KSH). Kali ini digelar di Grand Ballroom lantai 10, Gedung Empire Palace, Senin (22/8).
Dalam kesempatan ini, Eri Cahyadi menampung saran dan masukan dari 3.616 KSH asal Kecamatan Bubutan, Sukomanunggal, Asemrowo dan Tandes yang hadir. Di antaranya ada yang soal zonasi, fasilitas KSH, aplikasi Sayang Warga, id card, dan masih banyak lainnya.
Ia mengatakan, salah satu yang dikeluhkan oleh KSH adalah soal BPJS di aplikasi Sayang Warga. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan, data BPJS di aplikasi Sayang Warga itu tidak perlu lagi karena orang Surabaya ketika berobat cukup menggunakan KTP.
“Jadi tidak perlu didata lagi nomor BPJS-nya berapa, karena kita sudah kerjasama dengan BPJS. Sehingga, secara otomatis, yang sudah terdaftar otomatis kalau sudah terdata, ya datanya ketarik,” katanya.
Eri Cahyadi menjelaskan, turut mengapresiasi camat, lurah dan KSH yang hadir pada “Ngobras” kali ini. Eri menilai, jajarannya di tingkat kecamatan dan kelurahan telah bekerjasama dengan baik dalam hal menilai status warganya yang benar – benar masuk kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau tidak.
“Tadi ada KSH yang masih bingung dengan pengisian status warga yang MBR dan bukan MBR. Alhamdulillah, ada KSH dari Tandes membantu meluruskan, begitu pula dengan KSH asal Asemrowo. Camat, Lurah dan KSH-nya saling kerjasama, ketika ada masalah MBR, langsung diisi datanya,” papar dia
Ia juga menambahkan, ketika warga, KSH dan pejabat pemkot saling bekerja sama, bergotong royong dan peduli satu sama lain, maka Kota Surabaya akan sejahtera. Contoh dari dua kecamatan inilah yang perlu dipertahankan hingga ke depannya.
Untuk mempermudah pendataan, Eri menambahkan, akan mengadakan komputer di masing – masing balai RW. Tujuannya adalah untuk mempermudah KSH/RT/RW melakukan pendataan warga yang mengalami kesusahan.
“Saya harapkan nanti antara KSH/RT/RW itu ada kebersamaan. Yang saya bentuk hari ini adalah rasa cinta dan kasih antara Camat, Lurah, KSH, RT dan RW, sehingga bukan bangunan monumental, tetapi SDM masyarakatnya yang saling gotong royong yang kami bangun,” pungkasnya. (ST01)





