SURABAYATODAY.ID, JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan target penurunan angka prevalensi stunting di Jatim menjadi 13,5 persen pada tahun 2024 mendatang. Target tersebut, tercatat lebih rendah dari target pemerintah pusat yaitu 14 persen.
Dengan penargetan yang lebih rendah tersebut, upaya ekstra disebutnya akan terus dilakukan di berbagai sisi, utamanya ekselerasi berbagai program di seluruh wilayah.
“Ini tidak mudah, harus terus digenjot. Upaya ini bisa dilakukan dengan adanya dukungan dari semua pihak,” ungkap Wagub Emil seusai menghadiri Rapat Kerja Penurunan Stunting bagi 12 Provinsi Prioritas bersama Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden Jakarta Pusat, Kamis (4/8).
Berdasarkan data yang dirilis oleh Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), Target dan Capaian Prevalensi Stunting di Jawa Timur dari tahun 2019 hingga 2021 terus mengalami penurunan. Walaupun belum sampai menyentuh target tahunan, namun tercatat menurun dari 26,86 persen pada 2019 menjadi 25,64 persen pada 2020. Kemudian menjadi 23,5 persen pada tahun 2021.
Karena itu, mengacu pada hasil raker yang dipimpin oleh Wapres Ma’ruf Amin, Wagub Emil menuturkan bahwa perlu adanya update data stunting yang riil dan sesuai dengan yang ada di masyarakat. Data stunting, diharapkan bukan lagi hanya mengandalkan survei statistik, tetapi benar-benar sesuai dengan alamat dan nama dari subjek-subjek yang akan intervensi.
“Mulai dari remaja putri, yang harus kita pastikan jangan sampai anemia. Ibu hamil hingga anak anak balita usia dua hingga lima tahun,” tuturnya.
“Yang termasuk juga adalah kedisiplinan untuk menghadiri bulan penimbangan,” imbuh Emil Dardak.
Selain itu, kelengkapan data, sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas dan Posyandu juga turut menjadi perhatian. Harapannya, program-program yang nantinya ada, bukan hanya berjalan, tapi juga menjadi lebih terukur.
“Hal ini tidak lain untuk kelengkapan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM). Inilah yang harus kita dorong bersama,” ujarnya.
Selain itu, Wagub Emil juga berharap akan ada program-program terpadu di masa depan yang nantinya bisa diekselerasi bersama, khususnya dengan kasus kemiskinan.
“Support dari semua pihak utamanya, sisi peningkatan anggaran, khususnya di dana desa dan PKK,” pungkasnya. (ST02)





