SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Krisis pangan menjadi salah satu ancaman global. Pemerintah Indonesia menyerukan kepada negara-negara anggota G20 untuk bersama dalam mengatasi ancaman krisis pangan tersebut.
Berbagai langkah pun dilakukan pemerintah untuk mencegah rakyat Indonesia kelaparan. Tak terkecuali dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Melalui program padat karya, pemkot memanfaatkan sejumlah lahan tidur untuk ditanam bahan pangan sebagai pengganti beras.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. “Kita menyiapkan beberapa lahan pemkot yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang belum bekerja. Salah satunya adalah digunakan untuk pangan, seperti ketela pengganti beras. Itu akan dikolaborasikan dengan koperasi,” katanya, Selasa (12/7).
Dia menjelaskan, bahwa bentuk kolaborasi bersama dengan koperasi itu bisa berupa pendampingan dalam menjual hasil panen. Juga, mengenai bagaimana mengatur manajemen keuangan.
“Disitulah bagaimana menjual, mengatur keuangan. Itu kalau orang biasa kan agak sulit. Maka dia menjadi bagian dari koperasi untuk bersama mendewasakan dan membangun kebersamaan,” tuturnya.
Eri menyampaikan, bahwa saat ini perkembangan koperasi di Kota Pahlawan sangatlah luar biasa. Buktinya pada tahun 2021, lompatan pertumbuhan ekonomi Surabaya tercatat signifikan, yakni sekitar 8 poin.
“Karena itulah penguatan-penguatan kita untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan, kita memang kuatkan ada di koperasi tadi,” pungkasnya. (ST01)





