SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Hendro Gunawan serta jajaran asisten, mendengarkan paparan inovasi dan capaian target kepala PD, camat dan lurah. Pemaparan kali ini digelar di ruang sidang wali kota pada pukul 13.00, Jumat (8/7).
Pertemuan bertajuk Inovasi Perangkat Daerah Dalam Mendukung Pencapaian Target RPJMD Kota Surabaya Tahun 2021 – 2026 itu, juga dihadiri oleh tim ahli dari berbagai perguruan tinggi. Di antaranya adalah, Prof Johni Hermana, Prof Badri Munir, Prof Suparto Wijoyo, Dr. Marta, Dr Nuri Herachwati, Andri Arianto, S. Sos, MA dan Isa Ansori.
Eri Cahyadi berpesan kepada kepala PD, camat dan lurah agar program-program yang dijalankan tercapai target. Untuk mencapai target maksimal, mereka diminta mengutamakan kolaborasi dengan stakeholder seperti pengusaha, industri dan pihak swasta lainnya.
“Jadi tidak boleh ada lagi yang bekerja sendirian, semua harus terkait dan berkolaborasi, inilah cita – cita menuju Surabaya sebagai kota dunia,” kata Eri Cahyadi.
Ia juga meminta Sekda Hendro Gunawan dan asisten untuk menjadi panglima perang menggerakkan jajarannya di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, sehingga dalam kolaborasi tersebut semua bergerak saling mendukung dan melengkapi.
“Saya berharap anggaran Pemkot Surabaya bisa diserap dan mensejahterakan warga, dengan begini tekad pemkot untuk menurunkan jumlah MBR dan kemiskinan bisa dilakukan,” tegas Wali Kota Eri.
Eri Cahyadi juga mengatakan, setiap dinas harus mengontrol program – program yang telah berjalan. Salah satunya adalah Rumah Padat Karya (Pakar) yang memastikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan penghasilan minimal Rp 4 juta per bulan.
“Nanti Pak Sekda dan asisten tolong ditunjuk, dinas mana yang memastikan MBR yang di Rumah Pakar itu penghasilannya Rp 4 juta. Nanti kalau kurang dari Rp 4 juta per bulan sampaikan dinas yang memastikan itu menyampaikan ke Pak Sekda. Nanti kita dongkrak lagi dengan kegiatan, iku baru top sing jenenge kepala dinas, lah lek gak onok sing ngontrol yaopo? (Itu baru kepala dinas top, kalau nggak ada yang ngontrol lalu bagaimana?),” jlentrehnya.
Suasana diskusi yang awalnya hening berubah menjadi lebih santai dan rileks ketika Eri memberi masukan – masukan terhadap paparan yang disampaikan. Di akhir paparan, tim ahli yang diwakili oleh Johni, mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh Eri Cahyadi bahwa tidak ada satupun yang bisa dikerjakan sendiri. Karena itu seluruh jajarannya wajib saling bekerjasama dengan semua pihak.
Prof Johni juga menekankan bahwa pentingnya mengaitkan setiap program kerja dengan visi misi wali kota bergotong royong menuju kota dunia yang maju, humanis dan berkelanjutan. “Makanya penting adanya konsep yang jelas beserta implementasinya, sehingga target capaian bisa dipastikan,” pungkas Johni. (ST01)






